Di mata Badminton Asia, ini menjadi hasil yang sangat mengejutkan mengingat Sukphun/Teeraratsakul  masih terbilang pemain baru di kancah internasional.

“Mereka belum pernah menang atau berpengalaman tampil di turnamen tingkat tinggi seperti All England, Indonesia Open, atau Malaysia Open,” tulis Badminton Asia.

Kemenangan Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul di semifinal mengantarkan mereka bertemu pasangan Indonesia lainnya, yakni Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Pramudya/Yeremia yang menjadi Juara Asia 2022 ini merupakan unggulan kedua yang meraih kemenangan dua set 21-16, 21-18 atas wakil Singapura, Nge Joo Jie/Johann Prajogo di babak semifinal

Laga Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul melawan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan di final akan menjadi pertemuan keduanya.

Sebelumnya, kedua pasangan ini pernah berhadapan di babak 16 besar Thailand Masters 2023, yang dimenangkan oleh Pramudya /Yeremia dengan dua gim langsung 22-20, 21-13.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan secara peringkat memang masih lebih unggul dan favorit untuk memenangkan partai ini. Namun, Badminton Asia menantikan ada kejutan lain setelah kekalahan Bagas/Fikri, yakni Sukphun/Teeraratsakul bisa meraih emas.

“Melihat performa Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul yang saat ini sedang on fire, pasangan tersebut berpeluang untuk mengalahkan pasangan tersebut dan meraih emas,” lanjut Badminton Asia.

Indonesia sendiri sudah memastikan satu medali emas dari ganda campuran, yakni melalui Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Pasangan nomor 10 dunia tersebut berhasil meraih emas usai mengalahkan ganda campuran Malaysia, Roy King Yap/Cheng Su Yin, dalam tiga set 20-22, 21-8, dan 21-16.