Sedang Kuat-kuatnya, Federasi Bulutangkis China Apes Terseret Skandal Berbahaya
Lebih lanjut, terkait pemalsuan umur yang dilakukan tunggal putra Chian Sun Chao, kinerja Zhang Jun di CBA pun masih terus jadi sorotan pedas media lokal.
“(Skandal pemalsuan umur Sun Chao) ini membuat dunai luar mmepertanyakan kemampuan manajemennya (Zhang Jun),” kutip media Sohu.
Media China, Sohu, menyebut jika skandal pemalsuan Sun Chao ini masih jadi topic panas di negeri tirai bamboo tersebut. Badminton Lovers (BL) China banyak yang melayangkan kemarahan.
BL China juga menuntur Asosiasi Bulutangkis China (CBA) yang diketuai Zhang Jun melakukan penyeledikan serius terhadap kasus Sun Chao.
“Jika ada masalah serius, maka seorang seperti Zhang Jun harus membayar mahal kesalahannya. Jika tidak, kedigdayaan Chian akan hancur,” tulis Sohu.
Karena seperti diketahui, China memang menjadi salah satu negara terkuat untuk cabang olahraga bulutangkis. China memiliki banyak bintang top di ranking BWF yang sering ditakuti negara lain.
Di Piala Sudirman misalnya, China sudah mengoleksi total 13 kali gelar juara. Sementara Korea Selatan hanya kebagian empat kali, dan Indonesia baru satu kali. Statistik itu belum termasuk turnamen lain.
Sebagai informasi tambahan, kasus-kasus pemalsuan umur ini sudah beberapa kali terjadi di dunia olahraga, termasuk bulutangkis. Selain Sun Chao, kasus serupa pernah dialami Lakshya Sen.
Dilansir dari laman Indian Express, pada Sabtu (3/12/22), Lakhsya Sen terseret tuduhan pemalsuan umur berawal dar laporan seorang pemilik Akademi Bulutangkis di Bengaluru, Nagaraja MG.
Pelapor mengklaim bahwa Viral Kumar yang melatih di Akademi Padukone, bekerja sama dengan orang tua Lakshya Sen untuk memalsukan akta kelahiran pada tahun 2010 agar sang atlet bisa berpartisipasi dalam turnamen yang dibatasi usia.
Sumber: Sohu, Indian Express, BWF