Sekilas Simon Santoso, Tunggal Putra Merah-Putih Terakhir Juara Indonesia Open 11 Tahun Silam
Simon Santoso sendiri masih meneruskan kariernya empat tahun pasca memenangi Indonesia Open 2012. Ia harus menggantung raketnya usai cedera parah yang ia dapat saat mengikuti Thailand Open 2016.
Selain Indonesia Open 2012, titel superseries lain yang sempat Simon menangkan adalan Denmark Open 2009 dan Singapore Open 2014. Bersama timnas Indonesia yang dikirim untuk berlaga di SEA Games, Simon jauh lebih sukses lagi.
Total ada enam medali emas yang ia kalungi dari pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut dari hasil berregu putra maupun tunggal.
Kini setelah pensiun, Simon Santoso diketahui memiliki mengisi masa purnanya dengan mengelola toko material bangunan di daerah Cipayung, Jakarta Timur.
Pada INDOSPORT, ia mengaku ingin keluar dari dunia bulutangkis dengan menggeluti bisnis yang rupanya memang jadi minat lainnya.
“Pertama saya memang hobi di dagang ya, dan bisnis. Kedua, saya juga agak bosan di bulutangkis,” ucap Simon Santoso kepada INDOSPORT beberapa waktu lalu.
“Kebanyakan besi ya, kontruksi, dan jualnya biasanya ke proyek rumah yang lagi dibangun, toko-toko material,”sambung eks pebulutangkis top 3 di ranking BWF itu.
Hanya saja Simon rupanya memang tidak bisa selamanya jauh-jauh dari bulutangkis yang telah membesatkan namanya. Baru pada awal Juni 2023 ini ia diresmikan sebagai pelatih baru klub PB Jaya Raya.
Mengasuh tunggal pemula putra U-13 dan U-15 serta Tungga Taruna Putra U-19 jadi tanggung jawab yang harus ia pegang.
Bersamaan dengan comeback Simon Santoso ke dunia bulutangkis, diharapkan berkahir pula dengan segera penantian juara tunggal putra dalam negeri di Indonesia Open 2023.