Harus diakui, peluang Kevin untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 lebih besar dengan Marcus Fernaldi Gideon. Hal ini dikarenakan kedua pemain sudah mengoleksi poin dalam kualifikasi Race to Paris.

Namun, semuanya akan tergantung pada seberapa cepat Marcus bisa kembali bertanding. Hal ini, sayangnya, belum dapat dipastikan, bahkan oleh pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi.

"Saya tidak bisa kasih keterangan, mestinya konsultasi dengan dokter dulu yang jawab, kapan jadinya," ujar Herry IP menjelaskan.

Sejauh ini, Marcus dan Kevin telah dipastikan tak tampil di Korea Open, Japan Open, dan Australia Open 2023. 

Padahal, ketiganya merupakan turnamen dengan level cukup tinggi, dan menawarkan peluang meraup poin lebih banyak. Korea Open merupakan ajang Super 500, Japan Open Super 750, sedangkan Australia Open Super 500.

Sementara, jika melihat peluang Kevin lolos dengan Rahmat Hidayat, rasanya cukup sulit karena saat ini keduanya belum merebut satu pun poin Race to Paris 2024.

Apalagi, anggota Dewan BWF, Bambang Roedyanto, sempat memberi bocoran jika pasangan Kevin/Rahmat baru akan menjalani debut pada bulan September mendatang.

Turnamen bulutangkis di bulan September sangat padat, mulai dari level paling rendah hingga level tertinggi Super 1000. Pasangan Kevin/Rahmat harus selektif memilih ajang debut mereka.

Mengingat Kevin/Rahmat tidak mungkin mengikuti China Open Super 1000, maka di waktu yang sama, mereka bisa debut dan pemanasan di Indonesia Masters 2023 level Super 100. Selanjutnya, Kevin/Rahmat bisa memilih mengikuti Hong Kong Open Super 500 dan Vietnam Open Super 100.

Selain ditentukan performa sendiri, kelolosan Kevin Sanjaya ke Olimpiade Paris 2024 juga akan ditentukan penampilan ganda putra Indonesia lainnya. Meski secara matematis belum tertutup, harus diakui, peluang suami Valencia Tanoe lolos ke Olimpiade Paris 2024 sangat kecil.