Mengenang Kejayaan Tunggal Putra Indonesia di Korea Open, Rekor Hattrick di Dekade 90-an

Senin, 17 Juli 2023 15:20 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Tunggal putra Indonesia pernah mencicipi kejayaan di ajang bulutangkis Korea Open. Tepatnya pada dekade 90-an, rekor hattrick pernah tercipta. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Tunggal putra Indonesia pernah mencicipi kejayaan di ajang bulutangkis Korea Open. Tepatnya pada dekade 90-an, rekor hattrick pernah tercipta.

FOOTBALL265.COM - Tunggal putra Indonesia pernah mencicipi kejayaan di ajang bulutangkis Korea Open. Tepatnya pada dekade 90-an, rekor hattrick pernah diciptakan oleh legenda-legenda dari sektor ini.

Turnamen bulutangkis Super 500 bertajuk Korea Open 2023 akan dilangsungkan pekan ini, tepatnya di Yeosu, Korea Selatan, mulai 18 hingga 23 Juli 2023. 

Menilik dari sejarah turnamen tersebut, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang mengoleksi gelar juara terbanyak, yakni 13,5 gelar sejak 1991 hingga 2022.

Dari sektor tunggal putra, Indonesia sudah mengoleksi empat gelar Korea Open. Anthony Sinisuka Ginting merupakan pemain terakhir yang memenangkannya pada edisi 2017 silam. 

Sejak saat itu, Indonesia belum berhasil memenangkan gelar juara dari sektor ini. Padahal jika menengok lagi dekade 1990-an, tunggal putra Merah Putih pernah berjaya di turnamen ini.

Ya. Tepatnya pada  1993, Indonesia meraih gelar pertama lewat Joko Suprianto. Dua tahun kemudian, Indonesia meraih gelar back-to-back lewat Ardy B Wiranata dan Hariyanto Arbi.

Joko Suprianto cukup populer di kalangan bulutangkis dan beberapa kali sempat menempati peringkat 1 ranking BWF pada zamannya.

Pada tahun 1993, pria kelahiran Solo ini jadi orang Indonesia pertama yang juara Korea Open usai mengalahkan wakil Denmark, Thomas Stuer-Lauridsen.

Setahun kemudian, Indonesia kembali menempatkan wakilnya di podium teratas tunggal putra Korea Open lewat kemenangan Ardy B Wiranata.

Pria yang kini bermukim di Kanada tersebut melanjutkan kesuksesan Joko Suprianto setelah mengalahkan rekan senegara, Hermawan Susanto.