Mengenang Kejayaan Tunggal Putra Indonesia di Korea Open, Rekor Hattrick di Dekade 90-an
Selanjutnya, Hariyanto Arbi merupakan tunggal putra yang menyempurnakan hattrick gelar Indonesia di ajang Korea Open. Hariyanto Arbi memenangkannya pada tahun 1995.
Kala itu, pria yang kerap dijuluki ‘Pemilik Smash 100 Watt’ tersebut keluar sebagai pemenang setelah menaklukkan sesama pemain Indonesia yang hijrah ke Taipei, Fung Permadi.
Gelar yang diraih Hariyanto Arbi ini tidak hanya menyempurnakan hattrick gelar Korea Open bagi Indonesia, tetapi seolah-olah jadi gelar terakhir di ajang tersebut selama 20 tahun.
Selama dua dekade sejak kemenangan Hariyanto Arbi, tunggal putra Indonesia bak puasa gelar juara sampai akhirnya Anthony Sinisuka Ginting mengakhiri kekeringan ini pada 2017.
Anthony Sinisuka Ginting dinobatkan sebagai juara Korea Open 2017 setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Son Wan-ho dengan skor 16-21, 21-18, 21-13.
Pada tahun 2018, Indonesia memiliki kans meraih gelar back-to-back tunggal putra jika saja Tommy Sugiarto tidak dikalahkan Chou Tien Chen di babak final.
Kemudian pada tahun 2019, Indonesia paling jauh hanya mampu mencapai babak perempat final lewat Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito.
Korea Open harus mengalami hiatus selama dua tahun pada 2020 dan 2021 karena dampak pandemi COVID-19, dan kemudian digelar lagi pada tahun 2022.
Pada Korea Open 2022, Indonesia hanya mampu menempatkan wakilnya sebagai runner-up setelah Jonatan Christie dikalahkan Weng Hongyang di final.
Kini pada edisi Korea Open 2023, Indonesia menaruh harapan pada satu-satunya wakil tunggal putra yakni Chico Aura Dwi Wardoyo untuk membawa pulang gelar juara turnamen ini.