Membandingkan Gelar Para GOAT Ganda Putra Bulutangkis, Hendra Setiawan Terdepan?

Lee Yong-dae sebenarnya juga sempat comeback bulutangkis usai Olimpiade 2016. Namun Pria kelahiran 11 September 1988 itu comeback dengan pasangan berbeda-beda meskipun hasilnya tidak sementereng dulu.
Pada 2022 lalu dia sempat turun gunung di turnamen Korea Open dan Korea Masters dengan menggandeng pebulutangkis muda Kim Jae-hyeon.
Namun sejak saat itu, ranking BWF Lee Yong-dae sudah dihapus di saat Hendra Setiawan masih aktif bertanding bulutangkis.
Jadi jika mau dibandingkan, Hendra Setiawan bisa dibilang lebih konsisten secara penampilannya di usia senja jika dibanding Lee Yong-dae.
Namun bagaimana jika membandingkan pencapaian secara keseluruhan antara Hendra Setiawan dan Lee Yong-dae di bulutangkis?
Twitter @badmintonstats secara khusus membandingkan pencapaian Lee Yong-dae dan Hendra Setiawan, dua ganda putra terbaik dunia saat ini.
3 days left and it's MD GOAT time: Lee Yong Dae 🇰🇷 takes the top spot ahead of Hendra Setiawan 🇮🇩
— Badminton Statistics (@BadmintonStats) December 22, 2022
I realize that a lot of people may disagree with this one so I've dug a bit deeper into the numbers. It's a fairly long read, but I hope it adequately explains the result. pic.twitter.com/N4vqsV5tHc
Berdasarkan keterangan, kedua atlet bulutangkis tersebut menghasilkan nilai GOAT yang tipis. Hendra Setiawan memiliki 504 poin, dan Lee Yong-dae dengan 658 poin secara keseluruhan.
Hendra Setiawan unggul dari raihan medali emas Olimpiade yang tidak dimiliki Lee Yong-dae. Saat itu, Hendra Setiawan meraih satu medali emas Olimpiade di Beijing 2008 bersama mendiang Markis Kido.
Sementara Lee Yong-dae harus puas dengan perak Olimpiade 2012 bersama Jung Jae-sung. Hendra Setiawan juga unggul dalam raihan empat emas dan satu perak Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Sementara Lee Yong-dae harus puas dengan raihan tiga medali perak di ajang yang sama. Pada sisi lain, Lee Yong –dae unggul atas Hendra Setiawan dalam pencapaian gelar juara Indonesia Open yang merupakan turnamen bulutangkis Super 1000.
Tercatat Lee Yong-dae sudah empat kali juara Indonesia Open (2009, 2012, 2014, 2015). Sementara Hendra Setiawan meraih dua gelar juara Indonesia Open (2005, 2013).
Lee Yong-dae juga unggul dalam pencapaian gelar juara turnamen bulutangkis Super 1000 di China Open dengan raihan lima gelar juara (2008, 2009, 2010, 2013, 2014).
Hendra Setiawan juga pernah juara di China Open, namun hanya dua kali yakni pada tahun 2006 dan 2007 bersama Markis Kido.
Kesimpulannya, Lee Yong-dae lebih unggul pencapaian di turnamen bulutangkis Super Series, sedangkan Hendra Setiawan di turnamen major event seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.