Istora Senayan memang menjadi saksi bersejarah perkembangan bulutangkis di Indonesia karena beberapa turnamen memang sering dihelat.

Berlokasi di kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno, Istora Senayan memulai pertandingan perdana pada ajang Piala Thomas edisi 1961.

Kala itu, Istora Senayan menjadi saksik bersejarah tim beregu putra Indonesia menyabet gelar Piala Thomas 1961 usai mengalahkan Thailand dengan skor 6-3.

Oleh sebab itu, para pebulutangkis modern banyak mengungkapkan pesan cinta untuk Istora Senayan di mana Indonesia Open 2023 menjadi edisi terakhir.

Seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang tak melupakan momen bersejarah yakni meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2015 usai mengalahkan wakil China, Li Junhui/Liu Yuchen.

“Kejuaraan Dunia 2015 saat itu kita juara di sini dan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pasti di Istora banyak kenangan yang indah. Dari juara di sini sampai bawa anak-anak ke podium,” tutur Ahsan.

Selain Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Viktor Axelsen, bintang bulutangkis Jepang yakni Kento Momota juga mengungkapkan pesan cintanya untuk Istora Senayan.

“Saya sangat senang karena banya dukungan di sini. Saya ingat ketika juara di Indonesia Open 2018. Nama saya dipanggil-panggil saat memasuki arena,” ungkap Kento Momota.

“Para penggemar menyoraksi saya dengan semangat. Saya sangat terpukau,” sambung Momota.

Selain Ahsan/Hendra, Viktor Axelsen dan Kento Momota, beberapa pebulutangkis lainnya seperti Aaron Chia/Soh Wooi Yik hingga An Se-young juga mengungkapkan pesan cintanya untuk Istora.