In-depth

Kilas Balik Susy Susanti Jadi Tunggal Putri Terakhir Indonesia yang Menangi Kejuaraan Dunia

Minggu, 20 Agustus 2023 06:10 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Legenda pebulutangkis Indonesia, Susy Susanti. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Legenda pebulutangkis Indonesia, Susy Susanti.
Kiprah Susy Susanti di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 3 Dekade Silam

Susy Susanti memulai kiprahnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1993 dengan menghadapi tunggal putri Belanda, Irlandia, Denmark, dan China dengan kemenangan 2 set langsung.

Di putara pertama, Susy Susanti mengalahkan Monique Hoogland dari Belanda dengan skor 11-4 dan 11-2, yang disusul kemenangan atas Sonny McGinn dari Irlandia dengan skor 11-2 dan 11-1.

Lalu di babak selanjutnya, Susy Susanti mengalahkan wakil Denmark, Anne Sondergaard, dengan menawan yakni skor 11-6 dan 11-0.

Usai mengalahkan wakil Eropa, Susy Susanti ditantang Hu Ning dari China. Lagi-lagi tunggal putri kebanggaan Indonesia itu menang 2 set langsung dengan skor 11-2 dan 11-5.

Saat menembus perempatfinal, barulah Susy Susanti mendapat lawan berat, di mana ia bertemu dengan tunggal putri top dari negara-negara Asia.

Di perempatfinal, Susy Susanti harus berjuang keras mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee Heung-soon, lewat Rubber Game yang dimenanginya dengan skor 2-11, 11-3, dan 11-2.

Lalu di semifinal, Susy Susanti harus bekerja keras untuk ke final karena bermain ketat dengan wakil China, Ye Zhaoying, dengan skor 12-10 dan 12-10.

Di final, Susy Susanti bersua dengan rival abadinya, yakni Bang Soo-hyun dari Korea Selatan. Pertemuan ini dikenangnya sebagai duel yang sengit.

Susy Susanti menjabarkan bahwa ia dikenal sebagai spesialis Rubber Set dan bersikap biasa pada set pertama hingga takluk dri Bang Soo-hyun yang dinilainya tampil baik dengan skor 7-11.

Lalu di set kedua, Susy Susanti mulai bangkit sembari beradaptasi dengan permainan lawan dan mengatur strategi, sehingga reli-reli panjang tercipta, sehingga ia menang dengan skor tipis 11-9.

Di set ketiga, Susy Susanti yang sudah percaya diri mampu menemukan pola permainannya dan membuat Bang Soo-hyun kesulitan, sehingga takluk dengan skor telak 11-3.

Alhasil, Susy Susanti berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis pertama dan terakhirnya, mengingat pada edisi 1995, ia kembali gagal dan harus puas meraih medali perunggu.

Sejak terakhir kali Susy Susanti menjadi juara, belum ada tunggal putri Indonesia yang berhasil menjadi juara Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Terakhir kali tunggal putri meraih medali di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yakni pada 2015 lalu atas nama Lindaweni Fanetri yang meraih medali perunggu.