In-depth

Menakar Nasib Ganda Putra Indonesia jika Herry IP dan Rionny Mainaky Fix Pensiun

Senin, 21 Agustus 2023 18:46 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Humas PBSI
Sampai Kapan Eksistensi Ganda Putra Indonesia Bertahan? Copyright: © Humas PBSI
Sampai Kapan Eksistensi Ganda Putra Indonesia Bertahan?
Sampai Kapan Eksistensi Ganda Putra Indonesia Bertahan?

Untuk menakar nasib ganda putra Indonesia di masa depan, tentu sudut pandang pertama yang bakal dirujuk adalah siapa pelatihnya.

Pertanyaannya, jika Herry Iman Pierngadi (Herry IP) pensiun, siapa pelatih yang cocok untuk menggantikan perannya yang tidak mudah tersebut?

Jawabannya tentu akan sulit mengingat peran pelatih baru nantinya pasti sangat berat sebagai penerus sosok Herry IP yang melegenda.

Belum lagi Indonesia sejatinya memiliki sederet nama beken yang pastinya membutuhkan kriteria khusus untuk bisa menyaring yang paling cocok mendampingi ganda putra.

Jika mau menebak satu nama, untuk saat ini yang rasanya yang paling cocok menjadi pengganti Herry IP jika nantinya beliau pensiun adalah Aryono Miranat.

Dua tahun lebih muda dari Herry IP, Aryono Miranat yang telah cukup lama bekerja sama dengan Herry IP di PBSI, rasanya akan cocok untuk meneruskan misi-misi mulia kepelatihan ganda putra.

Seperti Herry IP, sosok Aryono Miranat sudah mendapatkan hati pecinta bulutangkis Indonesia dengan julukan sebagai Coach Naga Air.

Di tangan Aryono Miranat yang memiliki metode pelatihan yang hampir sama dengan Herry IP, disinyalir jika eksistensi ganda putra Indonesia di masa depan akan tetap bertahan.

Hanya saja eksistensi dan nasib ganda putra Indonesia di masa depan juga bergantung dari para atletnya sendiri. Saat ini, harus diakui jika ganda putra menjadi salah satu sektor yang cukup merata secara persaingannya.

Terbukti di top lima ranking BWF, tidak ada negara yang mengirimkan dua wakilnya, dan Indonesia hanya ada Fajar Alfian/Rian Ardianto.

Padahal beberapa waktu lalu, di top lima ranking BWF ganda putra, bahkan sampai ada tiga pasangan dari Indonesia ada di sana.

Jika nasib ganda putra Indonesia tetap ingin bersinar di masa depan, regenerasi yang ada tentu tidak boleh terputus dan harus berkesinambungan.

Jarak prestasi antara pemain utama dan pelapisnya tidak boleh terlalu jauh. Artinya sektor ganda putra tidak boleh hanya bergantung pada beberapa nama.