Aryono Miranat Sebut Faktor Teknis Jadi PR Besar Ganda Putra Indonesia Usai China Open 2023

Minggu, 10 September 2023 04:30 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di China Open 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di China Open 2023. (Foto: PBSI)
Evaluasi Untuk Leo/Daniel dan Pram/Yere

Lebih lanjut, Aryono Miranat juga menjelaskan soal PR yang harus dibenahi oleh pasangan Leo Rolly Cornando/Daniel Marthin.

Leo/Daniel sendiri terhenti di babak 32 besar China Open 2023 usai ditekuk oleh wakil tuan rumah, yakni Liang Wei Keng/Wang Chan.

Berlaga di Changzhou Olympic Sports Centre, Selasa (05/09/23), Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin tumbang dari Liang Wei Keng/Wang Chan dengan skor 15-21, 18-21.

Kekalahan tersebut juga memperpanjang catatan buruk rekor head-to-head Leo/Daniel dengan Liang Wei Keng/Wang Chan yang mana keduanya sudah tiga kali kalah dari wakil China tersebut.

"Untuk Leo/Daniel kengototan permainannya seperti hilang, PR mereka bagaimana mengembalikan fighting spiritnya," kata Aryono Miranat.

Sementara pasangan ganda putra Indonesia lainnya, yakni Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, harus terhenti di babak 16 besar China Open 2023 usai kalah dari perang saudara.

Pram/Yere kalah dari rekan senegaranya yakni Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dengan di 16 besar dengan skor akhir 16-21, 12-21.

Hanya saja meskipun bisa memenangi pertandingan, namun sejatinya Bagas/Fikri juga cukup kesulitan untuk mengalahkan Pramudya/Yeremia yang sudah jadi kompatriotnya di pelatnas bulutangkis Indonesia (PBSI).

Bahkan sejak awal gim pertama, Pramudya/Yeremia sering unggul lebih dulu dibandingkan Bagas/Fikri yang berulang kali tertinggal.

Sayangnya, kesalahan sendiri semakin banyak dilakukan Pramudya/Yeremia hingga hal tersebut dijadikan kesempatan emas oleh Bagas/Fikri. Alhasil, Pram/Yere terhenti di 16 besar China Open 2023.

"Untuk Pramudya/Yeremia yang harus diperbaiki adalah sisi komunikasi antar mereka," kata Aryono Miranat.