“Karena mereka nomor 1 dunia, mereka harus konsisten di semua kompetisi. Di setiap kompetisi yang mereka ikuti, targetnya harus menang,” ujar Manjon dilansir dari laman resmi BWF.

“Berusaha menjaga kondisi fisik tetap stabil sepanjang musim adalah tugas utama. Setelah menjalani turnamen, kami fokus pada pemulihan kemudian menyesuaikan beban lagi,” terangnya.

Manjon menjelaskan porsi latihan Zheng Siwei berbeda dengan Huang Yaqiong. Siwei yang bermain di belakang harus menjaga kekuatan dan menjaga agar tidak cedera, sedangkan Yaqiong fokus pada koordinasi tangan dan mata karena posisinya di depan.

“Untuk Yaqiong, latihannya untuk meningkatkan gerakan lateral, koordinasi tangan dan mata, karena dia hanya memiliki waktu sedikit dan jaraknya dekat dengan net. Siwei memiliki gaya permainan sangat agresif dan sangat bertenaga, jadi baginya pengurangan cedera,” terang Manjon.

“Workout baginya (Siwei) sangatlah penting, dan berusaha meningkatkan kekuatan dan kapasitas yang tepat agar langsung pulih setelah kompetisi dan latihan. Istirahat dan tidur juga penting. Latihan non teknis juga bagian dari latihan.”

Dengan Zheng Siwei/Huang Yaqiong sudah menjadi ganda campuran no.1 selama bertahun-tahun, Majon menekankan pentingnya menjaga mental.

“Saya pikir mentalitas yang kuat juga penting karena mereka sudah melalui banyak situasi sulit. … Bagi atlet seperti mereka, mempunyai mental yang sangat kuat dan mampu tetap tenang dalam situasi genting pertandingan,” lanjut Manjon.

Terlepas dari hal tersebut, Manjon menekankan bahwa menjaga kestabilan mental tidak selalu mudah. Meski sudah latihan intensif dan fokus selama latihan, terkadang akan buyar di kompetisi.

Zheng Siwei/Huang Yaqiong sendiri saat ini tengah fokus membela China di ajang Asian Games 2022 yang dilangsungkan di Hangzhou mulai 23 September hingga 7 Oktober mendatang.

Pada edisi 2018 di Jakarta-Palembang lalu, Zheng Siwei/Huang Yaqiong berhasil mempersembahkan medali emas untuk nomor beregu campuran dan ganda campuran di nomor perorangan.