In-depth

Kisah Denmark Open, Skandal Match Fixing Eks Partner Wang Chang yang Ikut Seret Bagas/Fikri

Selasa, 3 Oktober 2023 13:09 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Indra Citra Sena
© Instagram@dizijian_2.27
Atlet bulutangkis asal China, Di Zi jian. Foto: Instagram@dizijian_2.27 Copyright: © Instagram@dizijian_2.27
Atlet bulutangkis asal China, Di Zi jian. Foto: Instagram@dizijian_2.27
Kabar Di Zijian Usai Skandal Match Fixing

Diketahui, Di Zijian/Wang Chang digadang-gadang menjadi ganda putra digdaya di China setelah menyabet gelar di Kejuaraan Dunia Junior 2018.

Selain meraih gelar Juara Dunia Junior, pasangan China itu berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Asia Junior pada edisi 2018.

Tak hanya itu, Di Zijian/Wang Chang berhasil menyabet berbagai gelar juara seperti Dutch International, German Junior serta SaarLorLux Open 2019.

Namun, karier Di Zijian mulai redup setelah kasus match fixing di Denmark Open 2021 ketika berhadapan dengan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

Setelah beraksi di Denmark Open 2021, Di Zijian/Wang Chang masih beraksi di Kejuaraan Dunia 2021 yang dihelat di Huelva, Spanyol.

Kala itu, Di Zijian/Wang Chang terhenti langsung di babak 32 besar usai dikalahkan pasangan ganda putra Jepang, Akira Koga/Taichi Sato.

Namun, setelah Kejuaraan Dunia 2021, pasangan muda China itu dipisah. Wang Chang saat ini berpasangan dengan Liang Weikeng.

Sementara Di Zijian kabarnya masih belum bisa diketahui hingga kini. Dilansir BWF Tournament Software, pebulutangkis China itu tak lagi tampil di beberapa turnamen bulutangkis.

Namun, menurut info yang beredar, Di Zijian sempat dianugerahi penghargaan oleh Asosiasi Bulutangkis China (CBA) pada 15 Juni 2022.

Hal ini disebabkan oleh kontribusinya yang cukup besar kepada tim China. Salah satunya adalah menjadi skuad utama pada Piala Thomas 2022.

Sementara itu, jika mendapat anugerah dari CBA, dipastikan karier dari Di Zijian terjamin secara finansial meski sudah tak akfit menjadi pebulutangkis.

Hal ini disebabkan karena siapapun atlet yang mendapat titel atlet internasional akan mendapat subsidi finansial beberapa ribu per yuan hingga pensiun.