Hariyanto Arbi Respons Desakan Publik Agar PBSI Ubah Regulasi Pemain Non-Pelatnas
Bandingkan saja dengan turnamen India International Challenge, negara tuan rumah mengirimkan 141,5 pemain, terbanyak dibanding negara peserta lainnya.
Representatives of each country at INFOSYS FOUNDATION India International Challenge 2023 - R32
— Dian Arianto (@dian_9395) October 25, 2023
1. India 🇮🇳: 141.5 (26 MS, 29 WS, 27 MD, 29 WD, 30.5 XD)
2. Thailand 🇹🇭: 10 (1 MS, 1 WS, 5 MD, 2 WD, 1 XD)
3. Sri Lanka 🇱🇰: 2 (2 MS)#IndiaIC2023 #badminton #da
Respons dari Hariyanto Arbi ini pun langsung mendapat tanggapan dari sejumlah Badminton Lovers. Mereka meminta agar regulasi pembatasan pemain segera dievaluasi.
“Jangan lama lama om,...,” tulis akun @matiikiridi****.
“Terima kasih Om. Semoga Olimpiade Los Angeles 2028 dapet emas minimal 1 dari PBSI,” tulis akun @BulutangkisNet.
“Ini cuma masalah waktu.. Andai bisa sama2 menyimak perwakilan-perwakilan indonesia master 100 skrg, dan menyaksikan betapa gagahnya mereka bertanding, jujur .. peringkat bukan sesuatu yang besar yang harus mereka kejar.. Sedari masih junior seharusnya atlet-atlet sudah diberi pendidikan betapa hadiah2 yang ditawarkan luar biasa.. ada yang 850k usd, ada yang 1000k+ usd.. biar terbentuk mental uang adalah segalanya.. Masalah peringkat atau stand pasti mengikuti andai mereka terus juara..,” akun @dodojo**** menambahkan komentarnya.
Untuk diketahui regulasi pembatasan pemain non-pelatnas ikut turnamen yang dikeluarkan PBSI pada pembaharuan Peraturan Organisasi (PO) No. 15 tahun 2022.
Ini berawal dari teguran BWF karena ada pemain Indonesia tampil di turnamen internasional dengan kualitas di bawah standar sehingga kalah dengan skor mencolok.
Putri Syaikah, ganda putri yang baru terdegradasi dari PBSI pada awal 2023 sempat mengisyaratkan kesedihannya dengan regulasi tersebut.
Sempat berjaya dengan Nita Violina Marwah di top ranking BWF sebelum dihantam cedera, saat ini Putri Syaikah ada di posisi ke-181 ganda putri.
Ranking tersebut mungkin masih bisa membuatnya tampil di Indonesia Surabaya International Challenge 2023, tetapi masih susah ke BWF World Tour.