Selama mempresentasikan diri sebagai pebulutangkis Prancis, Pi Hongyan mampu meraih sederet prestasi gemilang.

Salah satunya menjadi runner-up di All England 2007, namun puncak kariernya terjadi pada dua tahun sebelumnya atau pada 2005.

Saat itu Pi Hongyan berhasil menduduki peringkat kedua di nomor tunggal putri pada ranking BWF karena mampu tampil gemilang.

Tercatat pada era BWF Grand Prix, Pi Hongyan berhasil meraih sembilan gelar juara dan lima runner-up pada periode 1999 hingga 2011.

Namun ia akhirnya memutuskan untuk gantung raket pasca unjuk gigi di ajang Olimpiade London 2012 silam.

Meski memutuskan pensiun, namun Pi Hongyan tidak bisa lepas dari dunia bulutangkis karena hingga saat ini banting stir menjadi pelatih bulutangkis di Prancis.

Hal ini bisa diketahui lewat sejumlah unggahannya di akun Instagram pribadinya yakni @hongyanbadminton di mana dirinya rutin memamerkan kegiatannya yang berkaitan dengan dunia tepok bulu.

Sebelumnya laman BWF juga sempat mengabarkan bahwa Pi Hongyan menjadi pelatih di klub bulutangkis yang ada di Kota Bordeaux, Prancis.

Selain menjadi pelatih, ia semakin mendalami pekerjaannya dengan mengambil pendidikan manajemen olahraga. Pi Hongyan kini sudah lulus dan memiliki gelar sarjana di bidang manajemen olahraga.

BWF juga sempat mengundang Pi Hongyan untuk sejumlah acara. Seperti memanggilnya untuk menjadi Athlete Role Models dalam ajang Youth Olympic Games 2018 di Argentina.

Lalu di ajang Kejuaraan Dunia 2017, di mana PHongyan dipercaya memberikan program pelatihan untuk nomor tunggal putri.