In-depth

3 Alasan Gregoria Mariska Bungkam Chen Yufei dan Juara Kumamoto Masters 2023

Sabtu, 18 November 2023 17:48 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© PP PBSI
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di laga Kumamoto Master 2023. (Foto: PP PBSI) Copyright: © PP PBSI
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di laga Kumamoto Master 2023. (Foto: PP PBSI)
1. Selalu Beruntung di Jepang

Kumamoto Masters 2023 menjadi final ketiga yang berhasil dicapai Gregoria sejauh musim ini. Dua final pertama terjadi di Spain Masters (juara) dan Malaysia Masters (runner-up).

Gregoria mengatakan bahwa keberhasilannya menembus final Kumamoto Masters 2023 tak lepas dari ‘keberuntungan’ yang dialami tiap kali main di Jepang.

Ya. Sebelumnya, Gregoria Mariska tampil di ajang Japan Open yang digelar Juli 2023 lalu. Dia mampu tampil apik hingga mencapai babak semifinal sebelum dihentikan He Bingjiao.

Bertanding di negara salah satu superpower bulutangkis adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Gregoria. Hal inilah yang memotivasi dirinya tampil lebih baik di Kumamoto.

“Ada kebanggaan tersendiri bagi saya sendiri bisa berprestasi di Jepang. Sebelumnya saya lolos ke semifinal Jepang Open, Juli lalu. Saya senang bisa berprestasi baik di Jepang yang menjadi salah satu negara favorit saya,” terang Gregoria Mariska.

Jadi memanfaatkan atmosfer Jepang yang selalu menguntungkan dirinya, Gregoria bisa memperbaiki catatannya di Japan Open dengan menjuarai Kumamoto Masters kali ini.

2. Tulang Punggung Indonesia

Gregoria Mariska saat ini tulang punggung Indonesia karena menjadi satu-satunya wakil yang mampu mencapai babak final di Kumamoto Masters 2023.

Gregoria pernah beberapa kali mengalami hal serupa, khususnya saat dia diharapkan bisa meraih medali di Asian Games 2022 namun gagal.

Belajar dari pengalaman pahit tersebut, Gregoria Mariska tentunya bisa memegang peran ini bukan lagi sebagai beban tetapi sebagai motivasi.

Dengan menjadi tulang punggung, Gregoria Mariska harus memberikan semua yang dia miliki saat menghadapi Chen Yufei di final Kumamoto Masters 2023 nanti.

“Tetapi saya mau fokus ke diri saya sendiri untuk melakukan yang terbaik. Saya mau mencoba semaksimal mungkin dengan tidak membebani diri saya sendiri. Yang penting main maksimal saja,” kata Gregoria.

3. Misi Jadi Penakluk Big Four Queens

Chen Yufei adalah salah satu dari empat tunggal putri penguasa ranking BWF, yang bersaing ketat dengan An Se-young, Akane Yamaguchi, dan Tai Tzu Ying.

Bagi kebanyakan pebulutangkis, keempat pemain tersebut bagaikan momok yang sulit untuk ditaklukkan terutama di turnamen level Super 500 ke atas.

Bicara soal rivalitas Gregoria vs Chen Yufei, pemain Indonesia itu memang masih kesulitan menyamai permainan berkelas Chen Yufei.

Apalagi, Gregoria juga menelan kekalahan beruntun di tiga pertemuan terakhir dari Chen Yufei. Namun dari kekalahan itu, Gregoria membuktikan dia bukanlah lawan yang mudah.

Misalnya di turnamen Badminton Asia Championships 2023, Gregoria mampu memasakan rubber game melawan Chen Yufei dengan skor cukup ketat.

Jika Gregoria mampu mengalahkan Chen Yufei kali ini, maka ini akan menjadi gelar BWF Super 500 pertama dalam kariernya.

Selain itu, ini akan memotivasi Gregoria untuk tampil lebih percaya diri saat menghadapi Chen Yufei atau 3 member Big Four Queens lain di turnamen berikutnya.