"Dalam pertandingan ini, kami masih mencari feel dengan shuttlecock," buka atlet kelahiran Bantul, Yogyakarta, tersebut.

"Karakternya sedikit berat cuma lajunya sering tidak beraturan. Kadang cepat, kadang lambat. Jadi kami belum dapat touch yang pas dengan shuttlecock-nya."

"Tadi kami bermain terburu-buru. Saat unggul, kami malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim kedua, kondisinya hampir sama.

"Tadi kami sudah unggul 14-11, lawan malah bisa mengejar dan skornya jadi mepet-mepet terus."

"Untuk menghadapi pertandingan besok melawan China, kami malah belum pernah bertemu. Mereka merupakan pasangan baru. Meski begitu, kami harus siap dan waspada," pungkasnya.

Di babak ke-2, Fajar/Rian akan menghadapi pasangan dari China, Chen Bo Yang/Liu Yi. Keduanya belum pernah bertemu selama ini.

Chen/Liu juga sudah lolos ke babak dua China Masters 2023 setelah menumbangkan wakil Chinese Taipei, Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan, dengan skor 21-16 dan 21-15.

Ada skenario menarik kalau Fajar/Rian bisa kembali menang kontra Chen/Liu. Mereka berpotensi melawan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan di perempatfinal.

Saat ini, Pramudya/Yeremia masih menunggu hasil dari pertandingan Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard vs Lu Ching Yao/Yang Po Han.