FOOTBALL265.COM - Turnamen tenis bertajuk The Juara 2023 telah berlangsung semarak, Rabu (29/11/23) semalam. Laga puncak antar Raffi Ahmad dan Taufik Hidayat berhasil mengumpulkan Rp750 juta untuk para legenda olahraga Indonesia.
The Juara 2023 memang berlangsung di Tenis Indoor Senayan. Turnamen ini memang tidak hanya mempertandingkan pertandingan tenis dalam sportainment namun juga menyelipkan nuansa charity.
Beberapa nama selebriti tanah air seperti Raffi Ahmad, Deddy Mahendra Desta, Judika Sihotang, dan beberapa selebritas lain dalam beradu skil tenis, dibalut dengan aksi amal guna membantu kehidupan para Olympian, istilah untuk para atlet Indonesia yang pernah tampil di ajang Olimpiade.
Di Indonesia, jumlah Olympian mencapai sekitar 177 orang. Mereka tergabung dalam Indonesia Olympian Association (IOA). Sayangnya, sebagian kecil Olympian Indonesia justru tengah mengalami kesulitan ekonomi di hari tua mereka.
Setidaknya dari perhelatan ini, terkumpul total Rp 750.000 juta yang disumbangkan pihak Santini Group dan Combiphar untuk para Olympian Indonesia melalui IOA. Sumbangan tersebut masih akan ditambah dengan sebagian pemasukan dari tiket penonton.
Selain para selebritis, mantan-mantan atlet, dan media, turut hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Di mana hadirnya Dito sebagai bentuk suport dari pemerintah terhadap para legenda olahraga Indonesia.
“Saya mengapresiasi event dan semua yang terlibat di dalamnya karena ini bagus untuk membuat olah raga Indonesia semakin populer lagi, khususnya dalam menghargai para Olympian Indonesia,” ujar Dito.
Raffi Ahmad sendiri dalam perhelatan ini masih membukukan catatan positifnya yang belum terkalahkan di pertandingan tenis antar selebriti.
Dalam The Juara 2023, Raffi Ahmad berhasil menaklukkan Taufik Hidayat dengan dua set langsung 6-1 dan 6-2.
Setelah pertandingn berakhir, Raffi Ahmad mengapresiasi Taufik Hidayat yang sudah mau melawannya bermain tenis. Ia berujar hasil akan berbeda jika yang dimainkan adalah bulutangkis, cabang olahraga yang digeluti Taufik Hidayat.
“Sebenarnya kapan lagi, kalau main badminton pasti dikasih nol. Tapi kan tenis berbeda. Kalau lawan Desta atau Dion Wiyoko bisa tahu sejauh mana mereka. Kalau lawan A Taufik aku gempeur (gugup),” ucap Raffi Ahmad di sesi konferensi pers selepas pertandingan.
“Hanya, ya ada hokinya juga. Aku tadi sudah mengatur strategi kalau bermain ketat akan seperti apa. A Taufik (Hidayat) terakhir kali main ditonton orang 10 taun lalu. Aku juga sama dari Host terus main lawan Desta tahun kemarin sama kaya gitu juga (gugup),” tegas pemilik klub RANS Nusantara FC ini.
Sementara itu, Taufik Hidayat merasa seperti mundur ke beberapa tahun yang lalu ketika dirinya masih aktif bermain. Momen tersebut baginya selalu berkesan karena selalu melakukannya di setiap kompetisi yang ia ikuti.
“Tidak segampang dunia sendiri dan lawannya juga beliau (Raffi Ahmad) yang sangat entertain, beliau juga bermain lebih bagus juga, lebih pahamlah. Kalau di pertandingan ini menang kalah yasudah, tapi setidaknya kita bisa ambil yang lebih dari acara ini (donasi).
“Mudah-mudahan akan ada event lagi ke depannya, mudah-mudahan ini juga menjadi sports industry, tidak hanya swasta, tetapi pemerintah juga bisa turut meramaikan,” pungkasnya.