Dalam wawancara lanjutannya, Yeremia Rambitan menyinggung soal rencana kuliah Pramudya Kusumawardana dalam waktu dekat.

Pebulutangkis jebolan SKO Ragunan itu pernah memberikan pendapatnya pada Pramudya untuk mempertimbangkan soal usaha lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Apalagi sebenarnya Pramudya/Yeremia masih memiliki kemungkinan untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada Juli tahun depan.

“Ya inginnya sih, kalau memang dia (Pramudya) ingin kuliah, coba dulu sampai Olimpiade (2024) karena tanggung kita kan. Jadi semoga saja dia berubah pikiran," kata Yeremia Rambitan.

Jadi andai isu Pramudya keluar dari PBSI benar adanya sebelum Olimpiade Paris 2024, Yeremia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyayangkan keputusan itu.

“Ya sayang sih (kalau Pramudya keluar PBSI), apalagi nanggung aja karena lagi ngejar poin Olimpiade kalau dia mundur ya sayang,” sambungnya.

Yeremia Rambitan berujar bahwa beberapa pebulutangkis senior  juga memberikan pendapat senada soal Pramudya yang diminta fokus ke Olimpiade 2024.

“Paling senior-senior itu juga tahu, nanggung lah kalau mau kuliah selesain sampai olimpik dulu. Misalnya gak tembus, kalau mau pisah partner, atau kuliah, dan lainnya kan keputusan di dia,” ujar Yeremia.

 “Kemarin saya sudah ketemu lagi, terus dia (Pramudya) bilang ingin liburan dulu, katanya ingin (refresing). Ya pikirannya tahu lah, bingung katanya pikiran biar lepas lagi jadi dia liburan dulu.”

“Ke depanya sih belum tahu ya, karena dia bilang minta liburan dulu. Di Malaysia (Open 2024) kemarin juga sudah didaftarkan juga.Ya nanti lihat ke Malaysia saja sih,” pungkas Yeremia.

Dalam regulasi BWF, setiap negara hanya maksimal bisa mengirim dua atlet atau pasangan untuk Olimpiade, dan Pramudya/Yeremia berpeluang tampil di Paris 2024 andai mencapai poin kualifikasi.