5 Petenis Ini Siap Kejutkan Australia Terbuka
Pada musim 2014, empat besar petenis putra, Rafael Nadal, Novak Djokovic, Roger Federer, dan Andy Murray mendapat kejutan dari para petenis yang selama ini hanya menjadi kuda hitam. Sepanjang 2014, para petenis kuda hitam ternyata mampu berlari lebih jauh dari perkiraan sebelumnya.
Pada Australia Terbuka 2014, Stanislas Wawrinka, untuk pertama kalinya menjuarai grand slam setelah mengalahkan Rafael Nadal 6–3, 6–2, 3–6, 6–3. Begitu pula pada Amerika Serikat Terbuka 2014, yang melahirkan juara baru setelah Marin Cilic mengalahkan petenis kuda hitam lainnya Kei Nishikori 6-3, 6-3, 6-3.
Sedangkan di sektor putri, kejuaraan grand slam masih dikuasai petenis papan atas. Li Na, walaupun baru pertama menjuarai Australia Terbuka, namun itu bukan grand slam pertamanya karena dia menjuarai Wimbledon 2014. Begitu pula dengan Petra Kvitova yang menjuarai Wimbledon kedua kalinya.
Sementara dua ratu tenis dunia, Serena Williams dan Maria Sharapova, berbagi satu gelar grand slam. Serena menjuarai Amerika Serikat Terbuka 2014, sedangkan Sharapova menjuarai Wimbledon 2014.
Namun kejutan tetap tercipta. Dominika Cibulkova secara mengejutkan mampu menembus final grand slam untuk pertama kalinya. Sedangkan Eugenie Bouchard menembus final Wimbledon, dan Simona Halep sukses lolos ke final Prancis Terbuka. Lalu ada juga petenis non unggulan asal China, Peng Shuai, yang menembus babak semifinal AS Terbuka.
Kini siapa yang akan membuat kejutan pada 2015. Pertama-tama, mari kita mulai grand slam awal tahun di Melbourne, Australia.
1. Kei Nishikori
Penampilan gemilang Kei Nishikori sepanjang 2014 mengantarkan menduduki peringkat kelima ranking ATP. Pada 2014, Nishikori menjuarai ATP World Tour 500 series seperti Jepang Terbuka dan Barcelona Terbuka. Lalu menjadi runner-up di Madrid Masters.
Selain itu Nishikori juga menjuarai kejuaraan ATP World Tour 250 series seperti Proton Malaysia Terbuka dan Memphis Terbuka.
2. Milos Raonic
Nama Milos Raonic semakin bersinar ketika berhasil menembus babak perempat final Prancis Terbuka 2014. Sayang pada babak tersebut Raonic kandas di tangan Novak Djokovic. Kemudian Raonic kian melesat di Wimbledon 2014, di mana dia menembus babak semifinal sebelum disingkirkan Roger Federer.
Selain itu Raonic juga menjadi runner-up Paris Masters 2014, sebelum dikalahkan Djokovic. Sedangkan pada 2014, Raonic hanya menjuarai ATP World Tour 500 Series di Washington Terbuka.
3. Grigor Dimitrov
Peringkat ATP Grigor Dimitrov mungkin lebih rendah ketimbang Kei Nishikori dan Milos Raonic, namun petenis asal Bulgaria itu sangat diwaspadai karena memiliki pukulan servis yang keras. Namun gaya bermain Dimitrov digadang-gadang mirip dengan Roger Federer.
Pada 2014, Dimitrov menjuarai kejuaraan kelas ATP World Tour 250 Series di Aegon Championships dan BRD Nastase Tiriac Trophy. Lalu kekasih dari Maria Sharapova itu juga menjuarai kejuaraan kelas ATP World Tour 500 Series di Abierto Mexicano Telcel.
Sedangkan di ajang grand slam, Dimitrov menembus babak perempatfinal di Australia Terbuka dan lolos hingga ke semifinal di Wimbledon.
4. Simona Halep
Simona Halep tercatat sebagai petenis muda paling konsisten pada 2014. Petenis peringkat tiga dunia itu melaju hingga babak perempatfinal Australia Terbuka sebelum dikalahkan oleh Dominika Cibulkova. Puncaknya Halep menembus final Prancis Terbuka, sayang langkahnya terhenti oleh petenis cantik Maria Sharapova.
Kemudian Halep sukses menembus empat besar Wimbledon, di mana Halep kemudian kalah dari petenis kuda hitam lainnya Eugenie Bouchard. Sedangkan di Amerika Terbuka 2014, penampilan merosot dan hanya menembus babak ketiga.
Pada 2014, Halep menjuarai turnamen Qatar Terbuka dan Bucharest Terbuka. Namun dia hanya menjadi runner-up di Madrid Terbuka dan WTA Finals.
5. Eugenie Bouchard
Nama Eugenie Bouchard cepat melejit bukan hanya karena kepiawaiannya mengayun raket, tapi petenis asal Kanada itu memiliki paras cantik yang membuat para fotografer selalu mengabadikan aksinya. Bouchard kini menempati peringkat ketujuh WTA.
Setelah berhasil menembus babak semifinal Australia Terbuka dan Prancis Terbuka, nama Bouchard semakin naik daun seteleh menembus final Wimbledon. Sayang pada final kalah dari Petra Kvitova. Namun di Amerika Terbuka, Bouchard hanya menembus babak keempat.
Selain itu pada 2014, Bouchard menjuarai Piala Nuremberg dan menjadi runner-up di Wuhan Terbuka.