Menakar Peluang Dua Wakil Indonesia di Empat Besar
Tontowi/Ahmad berhasil mengatasi perlawanan pemain Tiongkok, Lu Kai/Huang Yaqiong. Berjuang selama 65 menit, Owi/Butet meraih kemenangan dengan skor 21-15, 18-21 dan 21-15. Di babak empat besar ganda campuran terbaik Indonesia ini akan kembali bertemu wakil Tirai Bambu lainnya.
Sementara itu Tommy Sugiarto berhasil mengatasi perlawanan unggulan kedua Jan O Jorgensen. Tommy melibas andalan tuan rumah ini dalam dua game.
Lantas seperti apa peluang kedua wakil Merah Putih di babak semifinal?
1. Peluang Tommy
Tommy telah melewati salah satu hadangan terberatnya yakni wakil tuan rumah Jan O Jorgensen. Secara peringkat pemain Denmark berada di atas Tommy. Sehingga kemenangan atas Jorgensen merupakan sebuah catatan positif.
Di babak empat besar Tommy akan menghadapi wakil Taiwan, Chou Tien Chen. Di atas kertas Chou lebih diunggulkan mengingat pemain Taiwan itu berada di rangkng enam dunia atau unggul enam tingkat dari Tommy.
Rekor pertemuan kedua tim pun menjadi milik Chou. Tommy baru sekali meraih kemenangan dan dalam tiga pertemuan terakhir selalu berakhir dengan kekalahan.
Pertemuan terakhir keduanya terjadi pada Chine Open 2014. Saat itu Tommy kalah dua game langsung, 13-21 dan 14-21.
Tommy tentu akan menghadapi lawan berat. Kedua pemain sudah saling mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kunci kemenangan ada pada persiapan fisik dan menjaga focus permainan.
2. Peluang Owi/Butet
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir susah payah ke babak empat besar. Bertemu pemain Tiongkok, Lu Kai/Huang Yaqiong, pasangan yang karib disapa Owi/Butet ini harus berjuang selama tiga set. Sebenarnya ganda campuran Indonesia ini bisa mengakhiri laga lebih dini jika mereka tak lengah di pertengan babak kedua.
Alhasil Owi/Butet harus melewatkan 65 menit untuk mengakhiri laga dengan skor 21-15, 18-21 dan 21-15. Di babak semifinal Owi/Butet kembali berhadapan dengan wakil dari negeri Tirai Bambu yakni Liu Cheng/Bao Yixin. Kedua pasangan bukan baru pertama kali bertemu. Boleh di kata mereka sudah saling menganal satu sama lain.
Dalam enam pertemuan, Owi/Butet masih unggul dalam rekor kemenangan. Owi/Butet menang empat kali sementara pertemuan lainnya dimenangkan wakil Tiongkok itu.
Sebagaimana pasangan Tiongkok umumnya, Owi/Butet akan menghadapi ketahanan dan kesigapan para pemain lawan. Kunci kemenangan ada di tangan Owi/butet sendiri. Setidaknya mereka tak boleh lengah dan harus konsisten sejak awal hingga akhir.
3. Kunci
Kans Owi/Butet untuk melangkah ke partai puncak terbuka lebar. Di atas kertas, secara peringkat sang lawan berada di bawah Owi Butet. Kunci kemenangan Owi/Butet ada pada fokus dan konsistensi permainan.
Sementara itu Tommy akan menghadap partai yang tak kalah menguras tenaga. Meski telah mengalahkan unggulan kedua tak berarti lawannya di semifinal akan lebih mudah. Tommy perlu belajar dari pertemuan sebelumnya di mana ia belum pernah sekalipun menang dalam tiga pertemuan terakhir. Tommy tentu harus membuang jauh-jauh rasa puas diri dan mempersiapkan fisik secara baik. Bagaimana pun sang pemenang adalaha yang paling siap secara fisik.