3 Legenda Bulutangkis yang Punya Hall Sendiri
FOOTBALL265.COM – Memiliki hall atau lapangan bulutangkis sendiri memang menjadi salah satu impian banyak orang. Tak terkecuali para legenda bulutangkis Indonesia.
Usai sukses berkarier professional menjadi atlet, banyak pebulutangkis yang nyatanya tak bisa meninggalkan dunia tepok bulu sepenuhnya. Kebanyakan mereka tetap berkutat di bulutangkis dengan menjadi apapun.
Pelatih menjadi profesi baru yang banyak digeluti oleh mantan pebulutangkis Indonesia. Sebut saja ada Mainaky bersaudara yang menyebar melatih di negara lain, Eng Hian, bahkan semua pelatih Pelatnas PBSI merupakan legenda bulutangkis Tanah Air.
Selain pelatih, ada pula yang memutuskan menjadi pengusaha. Usaha yang dibuka pun masih amat kental dengan bulutangkis.
Pasangan emas Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma yang membuka brand bulutangkis bernama Astec dan Hariyanto Arbi yang juga buka usaha brand bulutangkis, Flypower.
Namun ternyata, selain 2 bidang profesi tersebut, ada lagi loh yang jadi pilihan pekerjaan baru para legenda bulutangkis Indonesia. Yang dimaksud itu adalah memiliki hall atau lapangan bulutangkis.
Lantas, siapa saja legenda bulutangkis Indonesia yang punya hall atau lapangan bulutangkis? Berikut INDOSPORT merangkum 3 legenda bulutangkis yang punya hall sendiri.
1. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Bahkan ia bisa dibilang tunggal putra terbaik Tanah Air sepanjang masa.
Sepanjang kariernya, Taufik sukses meraih emas Olimpiade Athena 2004, juara dunia bulutangkis tahun 2005, dan berbagai gelar kejuaraan prestisius lainnya.
Di balik gelar demi gelar yang didapat, tentu mendapat hadiah uang. Hal itupun nyatanya dijadikan investasi oleh Taufik. Ia membuat sebuah hall bulutangkisnya sendiri yang bernama Taufik Hidayat Arena (TH Arena).
TH Arena diresmikan pada 2012, setahun sebelum Taufik memutuskan pensiun sebagai atlet bulutangkis.TH Arena dibangun di atas tanah seluas 6.600 meter persegi dan terletak di bilangan Ciracas, Jakarta Timur.
TH Arena bukanlah sembarangan hall. Hall tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari tempat parkir luas, fitness center, hingga lapangan bulutangkis berstandar internasional. Untuk bisa bermain di lapangan tersebut, diwajibkan menggunakan sepatu bulutangkis.
2. Candra Wijaya
Sama seperti Taufik, Candra Wijaya merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia dan telah mengoleksi 1 emas Olimpiade. Pemain spesialis ganda putra itu mendapatkan medali emasnya ketika berpasangan dengan Tony Gunawan.
Sebelum emas Olimpiade, Candra juga pernah menjuarai kejuaraan bulutangkis pada tahun 1997 di Glasgow, Skotlandia. Hebatnya, ia mendapatkannya itu tidak dengan Tony, melainkan bersama Sigit Budiarto.
Kini, Candra memiliki mimpi untuk bisa mencari penerus dirinya. Ia memiliki hall sendiri yang bernama Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC) di Serpong, Tangerang Selatan. Selain hall, ia juga memiliki klub sendiri dengan nama yang sama.
Fasilitas dari CWIBC ini pun terbilang lengkap. Fasilitasnya antara lain adalah tribun penonton yang mampu menampung 1.500 orang, mushola, loker, tempat gym, kolam berenang, hingga kantin yang besar.
3. Sony Dwi Kuncoro
Berbeda dengan 2 legenda sebelumnya, prestasi Sony Dwi Kuncoro memang tidak semengkilap Taufik dan Candra. Namun sudah pantas rasanya menyebut Sony sebagai salah satu legenda bulutangkis Indonesia.
Sony pernah mendapat medali perunggu Olimpiade Athena 2004, perak Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007, dan prestasi gemilang lainnya. Sayangnya, karir Sony memang tertutup oleh Taufik yang lebih gemilang.
Saat ini, Sony sebenarnya belum pensiun. Ia masih mengikuti beberapa turnamen internasional. Namun, tak banyak yang tahu bahwa Sony ternyata memiliki gelanggang olahraga atau hall bulutangkis sendiri.
Berlokasi di kawasan Medokan Asri Tengah, Surabaya, hall bulutangkis ini memiliki luas bangunan yang mencapai 1.300 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 3.400 meter persegi.
Di dalamnya terdapat 6 lapangan bulutangkis dengan kualitas tinggi, yang juga disewakan ke masyarakat dengan tariff mencapai 60.000 rupiah.
Ikuti Terus Perkembangan Bulutangkis dan Berita Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM.