Daftar Pebulutangkis Tersibuk 2019, Pemain Indonesia Urutan Berapa?
FOOTBALL265.COM – Ganda putra asal China Taipei, Lu Ching Yao/Yang Po Han, menjadi pebulutangkis tersibuk 2019 dengan mengikuti 29 turnamen BWF. Keduanya melewati tujuh bulan sepanjang tahun ini untuk bertanding di banyak negara.
Dilansir dari BadmintonStats, lima pebulutangkis tersibuk dunia ditempati oleh wakil China Taipei. Setelah Lu Ching Yao/Yang Po Han, ada Liao Min Chun/Su Ching Heng (27 turnamen), Wang Tzu-Wei (27) Lee Yang/Wang Chi-Lin (26), dan Hsu Ya Ching/Hu Ling-Fang (26).
Bagi wakil China Taipei, menempuh banyak turnamen terbukti mengantar sebagian dari mereka lolos ke BWF World Tour Finals 2019. Lu Ching Yao/Yang Po Han dan Lee Yang/Wang Chi-Lin mewakili negara Asia Timur tersebut di nomor ganda putra.
Selain itu, Wang Tzu-Wei juga mewakili negaranya di sektor tunggal putra. Wang Tzu-Wei dan Lee Yang/Wang Chi-Lin menorehkan prestasi yang cukup apik dengan menembus babak semifinal. Keduanya disingkirkan oleh wakil yang menjadi juara di sektor masing-masing.
Wakil Indonesia juga ada yang menduduki daftar ini. Ganda campuran nomor sembilan dunia asal Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emmanuelle Widjaja, menempati urutan keenam dengan 24 turnamen dan total 63 pertandingan.
Adapun pebulutangkis tersibuk asal Indonesia berikutnya jatuh kepada dua wakil, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Fitriani. Kedua atlet Pelatnas Cipayung ini tampil dalam 22 turnamen sepanjang tahun 2019.
Praveen/Melati, yang berhasil meraih gelar French Open dan Denmark Open, bermain dalam 64 pertandingan. Penampilan mereka jauh lebih banyak dari Fitriani, yang hanya mengemas 38 laga serta mengoleksi satu gelar.
Selain itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga bisa dikatakan sibuk. Meski tak mengikuti lebih dari 20 turnamen, keduanya mengemas lebih dari 68 pertandingan berkat rentetan kemenangannya.
Dengan adanya kualifikasi Olimpiade 2020, seluruh pemain di atas diperkirakan akan langsung turun di tur BWF sejak awal Januari mendatang. Menarik untuk dinanti apakah China Taipei meloloskan banyak wakilnya ke Olimpiade dengan mengikuti sebanyak mungkin turnamen.