Kisah Markis/Hendra Sukses Jungkalkan Tony Gunawan yang Pindah ke AS
FOOTBALL265.COM - Berikut ini ada kisah eks ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan sukses jungkalkan Tony Gunawan yang pindah ke Amerika Serikat.
Baru-baru ini legenda bulutangkis Tony Gunawan secara blak-blakan menjelaskan alasan pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat.
Hal itu dituangkal lewat podcast bersama pemain tepok bulu Denmark Hans-Kristian Vittinghus dengan tema A Year on Tour with Vittinghus baru-baru ini.
Tony menjelaskan kalau dirinya menjadi bagian dari Amerika Serikat dengan banyak pertimbangan serta alasan kuat. Hal tersebut pun tak disesalinya.
"Jadi saya pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar karier lain. Saya kembali ke sekolah untuk belajar computer engineering selama dua tahun," jelas Tony.
Meski begitu, seiring berjalannya waktu, Tony tetap tak bisa lepas dengan dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya kala itu.
"Jadi saya kembali menjadi pemain lagi dan harus dropout (DO) dari sekolah," tutur Tony.
Tony merupakan pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 9 April 1975 silam (kini berusia 45 tahun) dan mempunyai tinggi badan hingga 175 cm.
Nama Tony mulai diperhitungkan kala berpasangan dengan Candra Wijaya. Keduanya bahkan sukses merengkuh medali emas Olimpiade 2000 Sydney.
Namun siapa yang menduga kalau Tony pada 2001 silam memilih hengkang ke Amerika Serikat. Publik pun sangat menyayangkan keputusan Tony kala itu.
Meski bergelimang trofi serta medali, ternyata ada catatan menarik yang bisa ditelisik bersama oleh para penggemar bulutangkis Indonesia sejauh ini.
Pasalnya Tony diketahui pernah mereasakan kekalahan pahit di final oleh legenda ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan kala itu.
Kisah memilukan ini terjadi ketika Tony Gunawan berpasangan dengan Candra Wijaya untuk mengikuti pagelaran BWF Super Series, yakni Hong Kong Open 2007.
Kala itu Tony dan Candra disebut sebagai pasangan gado-gado. Sebutan itu tak lepas dari status warga negara keduanya yang berbeda jelas.
Pada babak perempatfinal Tony/Candra mampu menumbangkan wakil Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Pertandingan ini harus berjalan tiga set.
Gim pertama dimenangkan Koo/Tan dengan skor 21-11. Kemudian pada set kedua dan ketiga dibabat langsung Tony/Candra dengan skor 12-21 dan 11-21.
Lalu pada babak semifinal, Tony/Candra mampu mengalahkan ganda putra Indonesia Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto dengan skor 21-16 dan 21-9.
Di sisi lain, Markis/Hendra juga sukses menumbangkan pasangan Jepang Tadashi Ohtsuka/Keita Masuda dengan dua gim langsung (21-18, 21-17).
Selanjutnya Markis/Hendra mampu menjungkalkan ganda putra andalan China Fu Haifeng/Cai Yun dengan skor 21-15, 21-12, tepatnya babak semifinal.
Sampailah di pertandingan final yang mempertemukan Tony/Candra vs Markis/Hendra. Duel ini sangat dinanti-nantikan oleh para penonton di manapun.
Pada gim pertama, Markis/Hendra bermain sangat baik. Smash-smash yang dilakukan mereka sukses membenamkan Tony/Candra di gim pertama dengan skor 21-12.
Lalu pada set kedua, Tony/Candra berusaha bangkit. Meski begitu perjuangan keduanya ini sangat sulit karena Markis/Hendra kerap merepotkan (18-21).
Tibalah di babak final. Markis/Hendra yang masih muda mampu mengandaskan sang senior Tony/Candra dengan skor 13-21 dan sukses menggondol gelar Hong Kong Open 2007.
Hal ini membalaskan kekalahan memilukan Markis/Hendra yang sempat kalah di laga final dari Tony/Candra pada turnamen Indonesia Open 2006 silam.