Intip 5 Momen Kemenangan Favorit Tontowi Ahmad Selama Aktif Bermain
FOOTBALL265.COM - Berikut lima momen kemenangan terfavorit atlet badminton ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad selama masih aktif bermain.
Pada Senin (18/05/20) lalu, pebulutangkis andalan Indonesia, Tontowi Ahmad akhirnya secara resmi mengumumkan keputusan mundur dari dunia tepok bulu yang telah membesarkan namanya itu.
Kabar tersebut ia utarakan langsung melalui laman media sosial pribadinya. Tontowi menyebut jika sekarang adalah saat yang tepat baginya untuk mengucapkan selamat tinggal dari olahraga yang hampir sedekade terakhir ia geluti.
"Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidup saya menjadi lebih berwarna," tulis Tontowi Ahmad.
"Kadang susah, kadang senang tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai, di mana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orangtua juga keluarga harapkan," tambahnya.
Dituturkan lebih lanjut oleh Tontowi Ahmad, walaupun dirinya sangat ingin mengumumkan keputusan pensiunnya di atas podium juara, namun sekali lagi tidak ada yang pernah tahu soal kehidupan.
Dan eks rekan duet Liliyana Natsir tersebut merasa sangat bersyukur dengan semua hal yang telah dicapainya selama menjadi seorang pebulutangkis.
Tontowi menyatakan gantung raket ketika menginjak usia 32 tahun. Berdasarkan data situs BWF Badminton, dia terakhir menduduki peringkat ke-20 ganda campuran bersama pasangannya, Winny Oktavina Kandow.
Sepanjang aktif bermain, pebulutangkis kelahiran Banyumas tersebut berhasil meraih sejumlah gelar juara bergengsi BWF seperti All England, emas Olimpiade hingga Kejuaraan Dunia.
Dari sekian banyak gelar yang dimenangkan tersebut, terdapat lima partai final yang dianggap sangat berkesan bahkan menjadi kenangan paling indah selama berkarier di dunia badminton.
Lantas kemenangan mana sajakah itu, lebih lengkapnya berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulasnya.
All England 2012
Melansir dari akun YouTube BadmintonWorld.tv, disebutkan jika kemenangan di ajang All England pada tahun 2012 lalu merupakan salah satu partai final yang berkesan dalam karier Tontowi Ahmad.
Alasannya, pertandingan final All England 2012 kemarin merupakan penampilan pertama Tontowi di ajang prestisius BWF. Selain itu, orang tua Tontowi juga bermimpi sang anak bisa menjadi juara di turnamen Superseries Premier itu.
Di partai final All England 2012, Tontowi yang berpasangan dengan Liliyana Natsir berhasil menjadi juara setelah mengalahkan ganda campuran Denmark,Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.
1. Kejuaraan Dunia 2013
Berikutnya ada turnamen Kejuaraan Dunia tahun 2013. Masih dari wawancara dengan akun BadmintonWorld.tv, disebutkan jika kemenangan di pertandingan ini sangat spesial lantaran gelar juara dunia merupakan impian sang ayah.
Gelar juara pada tahun 2013 lalu juga merupakan kemenangan pertama Tontowi bersama Liliyana di ajang Kejuaraan Dunia. Setelah di tahun 2011 keduanya hanya bisa meraih medali perunggu.
Dalam pertandingan final Kejuaraan Dunia 2013, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juara setelah mengalahkan unggulan asal China, Xu Chen/Ma Jin dengan rubber game 21–13, 16–21, dan 22–20.
All England 2014
All England 2014 juga menjadi salah satu pertandingan final berkesan menurut Tontowi Ahmad, pasalnya kemenangan di laga tersebut membuat Tontowi berhasil meraih gelar All England tiga kali secara beruntun.
Catatan itu membuat Tontowi dan Liliyana terpilih sebagai ganda campuran Asia kedua dengan gelar All England beruntun terbanyak sepanjang sejarah, mennyamai raihan Park Joo-bong/Chung Myung-hee asal Korea Selatan.
Indonesia Open 2017
Meski berhasil meraih gelar juara di berbagai negara, namun pada ajang Indonesia Open tahun 2017 menjadi salah satu kemenangan yang membekas buat Tontowi.
Disebutkan jika kemenangan Tontowi merasa bangga bisa naik podium juara di depan pendukung sendiri. Dalam ajang itu sendiri, Tontowi dan Liliyana berhasil menjadi juara setelah mengalahkan ganda campuran China, Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Kejuaraan Dunia 2017
Terakhir adalah Kejuaraan Dunia tahun 2017, kemenangan ini dianggap spesial lantaran Tontowi mengaku tidak terlalu berharap bisa menjadi juara, namun di akhir turnamen malah kembali berhasil naik podium.
Diceritakan bahwa Tontowi dan Liliyana awalnya hanya memberi target meraih emas di olimpiade 2016. Target tersebut pun berhasil mereka dapatkan. Sehingga kemenangan di Kejuaraan Dunia 2017 yang tidak mereka harapkan awalnya, menjadi sangat spesial dan terkesan.