x

Media Olimpide Kenang Legenda India Juarai All England, Ada Jejak Taufik Hidayat dan Hendrawan

Sabtu, 13 Maret 2021 01:47 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat.

FOOTBALL265.COM - Jelang All England, media resmi Olimpiade yakni Olympic Channel menyoroti kiprah legenda bulutangkis India, Pullela Gopichand, yang menjuarai ajang tersebut di tahun 2001. 

Kemenangan Pullela Gopichand di Kejuaraan Bulutangkis All England 2001 akan selalu menjadi bagian dari sejarah bulu tangkis India.

Baca Juga
Baca Juga

Setelah gelar juara yang diraih legenda India, Prakash Padukone di All England 1980 yang masuk catatan emas sejarah bulutangkis India, kemenangan Gopichand di turnamen legendaris itu juga menempati posisi istimewa.

Ia sempat tampil di Olimpiade Sydney 2000, namun terdepak di babak pra-perempatfinal karena demam tinggi efek lututnya yang bengkak saat itu.

"Saya berharap banyak di Sydney dan akhirnya sangat kecewa, jadi saya memutuskan untuk tidak pergi ke All England dengan harapan. Itu adalah taktik untuk menghindari kekecewaan. Saya mempersiapkan dengan sangat baik, tetapi tidak memiliki harapan,” kata Gopichand kepada Times of India.

Setelah mengalahkan pebulutangkis Singapura Ronald Susilo dengan skor 15-12, 15-12 di babak pembukaan, Gopichand mendapati dirinya diadu melawan juara nasional Inggris Colin Houghton di babak kedua.

Namun, petenis India itu melaju melewati petenis Inggris dengan skor 15-7, 15-4 dan menghadapi pemain China, Ji Xinpeng, yang juga juara bertahan Olimpiade.

Gopi tampil luar biasa dan menghasilkan salah satu penampilan menyerang terbaik dalam kariernya untuk mengungguli Xinpeng 15-3, 15-9 untuk maju ke perempatfinal Kejuaraan All England untuk pertama kalinya/

Saat itu, hampir semua orang mengira Gopi akan berhadapan dengan legenda Indonesia Taufik Hidayat di babak delapan besar, namun lawan dari India itu ternyata adalah pemain muda Denmark Anders Boesen, yang meraih kemenangan besar melawan Taufik.

Pullela Gopichand, menyingkirkan Dane dengan skor 15-11, 15-7 untuk menuju ke semifinal.

Jelang All England, media resmi Olimpiade yakni Olympic Channel menyoroti kiprah legenda bulutangkis India, Pullela Gopichand, yang menjuarai ajang tersebut di tahun 2001. 

Kemenangan Pullela Gopichand di Kejuaraan Bulutangkis All England 2001 akan selalu menjadi bagian dari sejarah bulu tangkis India.

Setelah gelar juara yang diraih legenda India, Prakash Padukone di All England 1980 yang masuk catatan emas sejarah bulutangkis India, kemenangan Gopichand di turnamen legendaris itu juga menempati posisi istimewa.

Ia sempat tampil di Olimpiade Sydney 2000, namun terdepak di babak pra-perempatfinal karena demam tinggi efek lututnya yang bengkak saat itu.

"Saya berharap banyak di Sydney dan akhirnya sangat kecewa, jadi saya memutuskan untuk tidak pergi ke All England dengan harapan. Itu adalah taktik untuk menghindari kekecewaan. Saya mempersiapkan dengan sangat baik, tetapi tidak memiliki harapan,” kata Gopichand kepada Times of India.

Setelah mengalahkan pebulutangkis Singapura Ronald Susilo dengan skor 15-12, 15-12 di babak pembukaan, Gopichand mendapati dirinya diadu melawan juara nasional Inggris Colin Houghton di babak kedua.

Namun, petenis India itu melaju melewati petenis Inggris dengan skor 15-7, 15-4 dan menghadapi pemain China, Ji Xinpeng, yang juga juara bertahan Olimpiade.

Gopi tampil luar biasa dan menghasilkan salah satu penampilan menyerang terbaik dalam kariernya untuk mengungguli Xinpeng 15-3, 15-9 untuk maju ke perempatfinal Kejuaraan All England untuk pertama kalinya.

Baca Juga
Baca Juga

Saat itu, hampir semua orang mengira Gopi akan berhadapan dengan legenda Indonesia Taufik Hidayat di babak delapan besar, namun lawan dari India itu ternyata adalah pemain muda Denmark Anders Boesen, yang meraih kemenangan besar melawan Taufik.

Pullela Gopichand, menyingkirkan Dane dengan skor 15-11, 15-7 untuk menuju ke semifinal.


1. Jejak Hendrawan

Pelatih bulutangkis India, Pullela Gopichand.

Di semifinal, Gopichan yang menghadapi megabintang Denmark saat itu, yakni Peter Gade sukses mengunci kemenangan 17-14, 17-15, dengan tie-break di dua gim.

Di final, Pullela Gopichand melawan pemain China, Chen Hong. Meskipun bukan nama besar seperti Xinpeng atau Gade, Hong telah membuktikan kekuatannya, terutama setelah mengalahkan peraih medali perak Sydney 2000 Hendrawan di babak 16 besar.

Pullela Gopichand membuat awal yang buruk pada set penentuan, tertinggal 11-7 tetapi tak lama kemudian, permainan ofensifnya  bersinar.

Gopichand memenangkan pertandingan 15-12, 15-6 untuk merebut gelar  pertamanya pada 11 Maret 2001 dan hingga masih dikenang sebagai hari peringatan bagi bulutangkis India.

Taufik HidayatAll EnglandHendrawanPullela Gopichand

Berita Terkini