Hendrawan Ceritakan Momen Kebangkitan Bintang Malaysia
FOOTBALL265.COM - Pelatih asal Indonesia, yakni Hendrawan berhasil menceritakan momen kebangkitan bintang tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia yang berhasil menjuarai All England 2021.
Sebelum menjuarai All England 2021, pebulutangkis Lee Zii Jia banjir kritik dari pecinta bulutangkis Malaysia, yang terus mempertanyakan soal kemampuannya karena dianggap belum bisa menyamai Lee Chong Wei karena digadang-gadang sebagai penerus.
Bahkan akibat penampilannya di Asian Leg yang digelar di Bangkok, Thailand, pada Januari lalu, Lee Zii Jia mendapat banyak kritikan, dan tak jarang ada yang membandingkannya kembali dengan Lee Chong Wei, sampai akhirnya bintang Malaysia menegaskan bahwa setiap pemain punya cerita dan jalannya masing-masing.
Akibat kritikan itu, Lee Zii Jia pun sempat mengalami krisis kepercayaan diri, tetapi akhirnya setelah berbicara dengan pelatih asal Indonesia yakni Hendrawan, bintang Malaysia kembali menemukan jalanya.
Hendrawan pun mengatakan bahwa tiap pebulutangkis itu tidak sempurna, dan selalu punya jalannya masing, tergantung apakah pemain itu mau memanfaatkan peluang ataukah tidak.
“Tidak ada pemain yang sempurna. Setiap orang memiliki suka dan duka. Ini tentang bekerja keras, mengambil peluang mereka dengan baik, dan tidak mudah menyerah," ujar Hendrawan dikutip dari media The Star.
1. Hedrawan Ceritakan Soal Caranya Membangkitkan Semangat Lee Chong Wei
Lebih lanjut Hendrawan pun juga menceritakan momen ketika dirinya masih melatih Lee Chong Wei, di mana legenda Malaysia itu sempat tersandung kasus doping pada tahun 2015.
Pada tahun 2015, Lee Chong Wei diketahui mendapat larangan bertanding selama delapan bulan, tetapi pada saat itu, pelatih asal Indonesia sama sekali tidak meninggalkannya, dan tetap memberikan dukungan kepadanya.
Sampai akhirnya, Lee Chong Wei bisa lolos ke kualifikasi Olimpiade Rio 2016, dan akhirnya berhasil meraih medali perak ketiganya di pesta olahraga akbar empat tahunan sekali.
Bahkan Hendrawan pun juga berhasil menemani Lee CHong Wei untuk melewati masa sulitnya, dengan meraih gelar Malaysia Open ke-12nya pada tahun 2018 dan mengalahkan Kento Momota di partai final.
"Saya harus melihat usia Chong Wei dan pelatihannya harus diubah. Alih-alih berfokus pada kekuatan dan kecepatan, kami menggunakan pendekatan berbeda untuk mengalahkan Kento," katanya.
"Zii Jia adalah pemain muda, jadi cara saya menghadapinya berbeda. Ini semua tentang membangun kepercayaan dirinya," tuturnya.