Media Asing Soroti Tunggal Putri Indonesia Tersukses di All England

FOOTBALL265.COM - Media asing asal India soroti tunggal putri Indonesia tersukses yakni Susy Susanti di kompetisi All England, yang merupakan gelaran BWF World Tour Super 1000.

Kompetisi All England termasuk ke dalam turnamen bulutangkis bergengsi, karena menjadi yang paling lama diselenggarakannya dan termasuk ke dalam gelaran Super 1000.

Tak heran siapapun pebulutangkis yang menjadi pemenang di kompetisi All England akan selalu perbincangan di mana-mana. Termasuk salah satunya legenda bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putri yakni Susy Susanti.

Media India, Sportskeeda, menyoroti kesuksesan Susy Susanti menjadi salah satu pebulutangkis terhebat di kompetisi All England, dan dianggap memiliki status yang mirip dengan legenda bulutangkis China yakni Lin Dan.

Media India menyoroti Legenda tunggal putri Indonesia, Susy Susanti diketahui berhasil meraih gelar All England sebanyak 4 kali, di mana gelar itu diraihnya di tahun 1990-1991 dan 1993-1994.

Pada tahun 1990, Susy Susanti meraih gelar All England, usai mengalahkan Huang Hua dalam pertandingan straight games dengan skor akhir 12-11, 11-1.

Satu tahun berikutnya, Susy Susanti kembali naik ke podium tertinggi kompetisi bulutangkis tertua dunia, dengan mengalahkan rekan sesama Indonesia yakni Sarwendah Kusumawardhani dalam pertandingan rubber game 0–11, 11–2, 11–6.

1. Media Asing Soroti Susy Susanti yang Jadi Salah Satu Pebulutangkis Tersukses di All England

Sempat absen satu tahun, legenda Indonesia kembali naik ke podium tertinggi All England di tahun 1993 usai mengalahkan musuh bebuyutannya asal Korea Selatan, Bang Soo-hyun dalam pertandingan rubber game dengan skor 4–11, 11–4, 11–1.

Lalu di tahun 1994, Susy Susanti meraih gelar keempatnya di kompetisi All England usai mengalahkan legenda China Ye Zhaoying dalam pertandingan dua gim langsung dengan skor 11-3, 12-9.

Selepas kemenangan Susy Susanti di tahun 1994, tidak ada lagi tunggal putri Indonesia yang mampu naik ke podium tertinggi All England setelah itu, dan lebih banyak didominasi oleh wakil China.