Simulasi Olimpiade Tokyo 2020, Begini Evaluasi Greysia/Apriyani
FOOTBALL265.COM – Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu telah mengevaluasi performanya usai menjalani turnamen Simulasi Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses meraih kemenangan atas Nita Violina Marwah/Putri Syaikah pada pertandingan Simulasi Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (17/06/21).
Greysia/Apriyani mampu mengalahkan juniornya lewat dua gim langsung dengan skor 21-10 dan 27-25 di laga yang berlangsung di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Ganda putri andalan Indonesia itu mengapresiasi penampilan dan kualitas yang dimiliki oleh Nita Violina Marwah/Putri Syaikah.
"Lawan memang junior kami, tetapi mereka punya kualitas. Tidak ada perbedaan di gim pertama dan kedua, hanya mereka memang lebih siap saja di gim kedua. Tidak mudah mati sendiri, jadi kami agak kesulitan juga," kata Apriyani Rahayu dilansir dari laman resmi PBSI.
Selain itu, mengikuti turnamen internal Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 juga dimanfaatkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk mengevaluasi performanya saat bertanding.
"Simulasi ini bagus buat kami, kan beda dengan latihan, walaupun mainnya tetap di pelatnas juga. Tetap ada hawa-hawanya persiapan menuju pertandingan, walaupun tidak sesempurna pertandingan biasanya,” ujar Greysia Polii.
“Juga ini jadi bahan evaluasi kita sudah sejauh mana hasil latihan selama ini, berjalan atau tidak. Apa yang mesti ditambah. Bukan hanya teknis tapi juga nonteknis dan strategi," sambungnya.
1. Greysia/Apriyani Fokus Tingkatkan Performa
Selain itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengaku lebih fokus bagaimana menaikkan performa di latihan. Bukan mencari kepuasan bertanding.
Terlebih bagi Apriyani Rahayu ini akan menjadi turnamen Olimpiade perdananya. Maka ia tak mau terlalu memikirkan pesta olahraga terakbar tersebut.
"Saya memang bermimpi bermain di Olimpiade, tetapi tidak menyangka bisa secepat ini. Senang tentu saja, tetapi saya mencoba untuk tidak terlalu excited. Dijalani saja," tukas Apriyani Rahayu.
“Saya hanya berpikir, ini saya sedang persiapan Olimpiade. Tidak bisa dipungkiri rasanya memang berbeda dengan turnamen lain, tetapi saya tidak mau menggebu-gebu. Jadi rasa itu saya tumpahkan di totalitas dan mati-matian saat latihan. Mengubah mindsetnya seperti itu," lanjutnya.
Di sisi lain,Greysia berharap mereka bisa lebih mengontrol ketenangan karena waktu pertandingan, tinggal sebentar lagi. Sekadar informasi, Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan berlangsung pada 23 Juli hingg 8 Agustus mendatang.