x

3 Pasangan Ganda Campuran Penghalang Mimpi Praveen/Melati di Olimpiade 2020

Minggu, 4 Juli 2021 20:52 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Tampil di Olimpiade 2020, pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva mendapatkan tantangan berat dari sejumlah rival.

FOOTBALL265.COM - Tampil di Olimpiade 2020, pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva mendapatkan tantangan berat dari sejumlah rival. 

Setelah sempat dibekap cedera otot yang memaksa mereka menyerah di simulasi, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kini semakin percaya diri menatap Olimpiade 2020.

Beberapa waktu lalu, Praveen/Melati harus takluk dua game dari Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (23-25, 13-21), dalam pertandingan simulasi Olimpiade Tokyo.

Rupanya, Praveen Jordan mengaku sedang tidak fit sejak saat masuk lapangan. Pemain yang akrab disapa Ucok itu merasakan sakit di area bokong sebelah kiri paska latihan.

Baca Juga
Baca Juga

"Sebenarnya dari sebelum pertandingan saya sudah merasakan sakit, mungkin efek dari latihan yang sedang sangat intens," ujar Praveen Jordan usai pertandingan simulasi.

Hal itu juga dibenarkan oleh pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, yang memberi latihan dengan intensitas tinggi.

Namun, sepekan sebelum keberangkatan skuat bulutangkis Indonesia ke Jepang, kondisi Praveen Jordan telah membaik. Dia juga semakin percaya diri menatap Olimpiade 2020.

"Puji syukur sampai hari ini mereka dalam keadaan baik, dan sudah melakukan semua program latihan baik teknik maupun fisik secara maksimal," ujar Richard Mainaky.

Perjuangan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva tidaklah mudah di Olimpiade Tokyo 2020. Meski menjadi pasangan ganda campuran nomor satu di Indonesia, banyak rival-rival Praven?Melati yang siap menjegal.

Setidaknya ada tiga lawan yang paling patut diwaspadai dan berpotensi menggagalkan mimpi Praven/Melati merebut medali emas. Siapa saja mereka?

1. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand)

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak jadi alasan bagi pasangan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, untuk bersantai. Mereka justru makin giat berlatih demi target medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Duo andalan negeri Gajah Putih tersebut mengungkapkan jika ketiadaan kompetisi membuat mereka fokus ke latihan fisik dan kerjasama. Selain itu turnamen internal juga digelar agar atmosfer ajang besar setidaknya bisa disimulasikan.

Persiapan ekstra yang dilakukan Thailand baiknya menjadi alarm bagi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti selaku wakil Indonesia. Pasalnya di Leg Asia medio Januari 2021 lalu mereka jadi korban keganasan Puavaranukroh/Taerattanachai.

Baca Juga
Baca Juga

Beruntung PBSI juga tidak segan menggembleng atlet-atletnya agar bisa meneruskan tradisi medali di ajang Olimpiade. Maka dari itu menu latihan yang diaplikasikan pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang sukses menggondol emas di Rio 2016 kembali diterapkan dengan sedikit penyesuaian.


1. 2. Wang Yilyu/Huang Dongping

Pasangan ganda campuran China, Wang Yilyu dan Huang Dongping.

Sektor ganda campuran merupakan salah satu harapan terbesar China untuk mendulang medali emas pada Olimpiade Tokyo yang berlangsung tahun depan. Apalagi mereka punya ganda campuran peringkat satu dan dua dunia, yakni Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping.

Media China Aiyuke pun yakin kedua pasangan itu bisa merebut podium tertinggi di Olimpiade dan tak ragu menyebut Wang/Huang sebagai peraih medali emas nantinya.

Pasalnya, Wang/Huang sejak dipasangkan menunjukkan perkembangan signifikan. Sederet gelar sudah diraih pasangan itu, seperti Kejuaraan Asia 2019 dan 2018, Fuzhou China Open 2019, dan sejumlah kemenangan di turnamen BWF World Tour lainnya.

Namun penampilan keduanya yang brilian seringkali tertutupi oleh bayang-bayang rekan senegaranya, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang amat mendominasi.

Media China kembali mengingatkan perjalanan Wang/Huang di Asian Games 2018 lalu yang penuh dengan penyesalan. Saat itu, China yakin bisa mengunci medali emas usai Zheng/Huang merebut tiket final.

Namun, Wang/Huang malah tampil di bawah tekanan dan melakukan banyak kesalahan. Alhasil mereka hanya terhenti di semifinal usai kalah dari pasangan Hong Kong.

Kekecewaan itu tak membuat Wang Yilyu/Huang Dongping terpuruk. Malah penampilan mereka semakin menanjak dan mengamankan peringkat dua dunia.

Tahun depan pun akan menjadi pengalaman pertama Wang/Huang untuk berlaga di multi-event sekelas Olimpiade. Namun sederet pasangan ganda campuran dunia lainnya sudah siap mengadang langkah mereka untuk merebut gelar juara.

3. Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)

Pasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, memegang trofi juara All England 2021 setelah memenangi laga final melawan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang) di Utilita Arena Birmingham, Minggu (21/3/2021).

Pebulutangkis spesialis ganda asal Jepang yakni Yuta Watanabe berpeluang memecahkan rekor miliki legenda Korea Selatan yakni Kim Dong-moon andai bisa meraih gelar di All England 2021.

Pebulutangkis Yuta Watanabe diketahui bermain di dua sektor pada kejuaraan All England 2021, yakni ganda putra bersama Hiroyuki Endo, dan ganda campuran bersama dengan Arisa Hgashino.

Pencapaian pasangan Jepang satu ini sangat tidak bisa diremehkan. Mereka berhasil naik podium juara di All England 2021, terlepas dari absennya Praveen/Melati.

Secara peringkat, pasangan Yuta Watanabe/Arisha Higashino juga duduk di peringkat kelima dunia, satu strip di bawah Praveen/Melati.

Dari head-to-head, kedua pasangan sudah bertemu empat kali. Pertemuan pertama Yuta Watanabe dengan Praveen/Melati terjadi di Malaysia Masters tahun 2018 dimana dirinya bersama dengan Arisa Higashino harus menelan kekalahan dengan skor 23-25, 16-21.

Kemudian, ia kembali bertemu dengan pasangan ganda campuran no.1 Indonesia itu di Australia Open 2019, dimana Yuta Watanabe/Arisa Higashino lagi-lagi harus menelan kekalahan dalam pertandingan rubber game dengan skor 13 -21, 21-12, 17-21 atas Praveen/Melati.

Tetapi dalam dua pertemuan terakhir di Fuzhou China Open dan BWF World Tour Finals, Yuta Watanabe bersama dengan Arisa Higashino berhasil meraih kemenangan dan membalas dua kekalahan mereka sebelumnya.

Tren positif ini pun bisa dimanfaatkan oleh Yuta Watanabe/Arisan Higashino untuk menjungkalkan pasangan Praveen Jorgan/Melati Daeva andai keduanya bertemu di cabang bulutangkis Olimpiade 2020 nanti.

OlimpiadeOlimpiade 2020Praveen Jordan/Melati DaevaWang Yilyu/Huang DongpingTRIVIABulutangkisDechapol Puavaranukroh/Sapsiree TaerattanachaiBerita BulutangkisYuta Watanabe/Arisa Higashino

Berita Terkini