Ungkap Penyebab Kekalahan Marcus/Kevin, Herry IP: Ada yang Tidak Normal
FOOTBALL265.COM - Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo telah tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020. Situasi itu membuat pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi memberikan penjelasan.
Marcus/Kevin kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Wooi Yik Soh di babak perempat final Olimpiade Tokyo dengan skor 14-21 dan 17-21, Kamis (29/07/21). Padahal, sebelumnya rekor pertemuan mereka adalah 7-0 untuk keunggulan Minions.
Menurut Herry IP, penampilan kurang maksimal Marcus/Kevin kemarin ditengarai bukan karena faktor teknis. Beban dan tekanan yang besar dari luar lapangan membuat pasangan nomor 1 dunia itu bermain buruk.
"Ya di luar prediksi. Jadi mereka tidak bisa keluar dari tekanan, dua-duanya jadi tegang dan pola mainnya tidak normal, tidak bisa seperti biasanya," kata Herry IP.
"Sebaliknya lawan bisa menerapkan pola mainnya, enak, enjoy, tidak tegang, dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya," imbuhnya.
1. Tampil di Bawah Tekanan
Penilaian Herry IP juga dibenarkan Marcus Gideon. Atlet 30 tahun itu mengatakan mereka bermain di bawah tekanan karena statusnya sebagai unggulan pertama. Harapan tinggi dari masyarakat Indonesia juga membuatnya terus disorot.
"Kami memang sudah siap diri banget. Tapi, lawan bermain lebih baik dari kami karena mungkin mereka tampil nothing to loose. Sementara kami bermain di bawah tekanan," tuntasnya.
Dengan kekalahan Marcus/Kevin, wakil Indonesia di nomor ganda putra menyisahkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan nomor 2 dunia ini melaju ke babak semifinal dan akan bermain sore nanti.