Kawal Yuta/Arisa di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Peran Eks Rival Minions Terungkap
FOOTBALL265.COM – Mantan rival Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Hiroyuki Endo, ikut mendampingi ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, di Kejuaraan Dunia Dunia Bulutangkis 2022.
Hiroyuki Endo sejatinya tidak berperan sebagai pelatih utama pasangan no.3 dunia tersebut, namun keberadaannya punya arti penting bagi Watanabe/Higashino.
Sebagaimana diketahui, Yuta Watanabe/Arisa Higashino melakoni pertandingan perdananya di hari ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Rabu (24/08/22).
Jawara All England 2022 tersebut berhasil mencapai babak ketiga alias 32 besar dengan hasil meyakinkan menghadapi pasangan Skotlandia, Alexander Dunn/Ciara Torrance.
Hanya butuh waktu 30 menit, Watanabe/Higashino mampu mengatasi perlawanan Dunn/Torrance secara straight gim dengan skor 21-12, 21-7.
Di gim pertama, Watanabe/Higashino sempat terlarut dalam permainan cepat pasangan Skotlandia. Namun mereka langsung bangkit menunjukkan kelasnyaa untuk meguasai permainan.
Di gim kedua, Watanabe/Higashino Watanabe membuat pasangan Skotlandia itu kewalahan dengan serangkaian jump smash Watanabe yang gagal dikembalikan Dunn/Torrance.
Usai pertandingan Watanabe/Higashino mengungkapkan kemenangan ini tak lepas dari peran pelatihnya, Jeremy Gunn serta kehadiran seniornya, Hiroyuki Endo.
“Ini adalah kompetisi yang besar, jadi penting untuk merasakan lapangannya, dan saya senang saya bisa merasakannya. Namun, saya pikir itu adalah pertandingan yang bagus untuk mengawali kompetisi ini,” lanjut Watanabe dilansir dari Badminton Spirit.
Menurut Watanabe, Hiroyuki Endo tidak berperan sebagai pelatih melainkan mengomentari kekurangan dirinya dan Arisa selama bertanding di lapangan.
1. Hiroyuki Endo Jadi Komentator Yuta/Arisa
“Kunci kemenangan saya adalah, saya dan pelatih Jeremy Gunn sudah mempersiapkannya, dan adanya Daiyu Endo (mantan pasangan ganda putra, yang duduk di bangku cadangan hari itu).
“(Endo) memberi saya komentar terperinci tentang cara mengembalikan kok di lapangan, dengan fokus pada kualitas masing-masing,” jelas Watanabe.
Hiroyuki Endo dulunya adalah andalan Jepang di sektor ganda putra. Selama kariernya, dia berpasangan dengan Yuta Watanabe.
Endo/Watanabe dulunya dikenal sebagai rival bebuyutan Minions atau ganda putra Indonesia sekaligus no.1 dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Endo/Watanabe menjadi salah satu ganda putra yang sulit dikalahkan bahkan head to head mereka lebih baik dari Kevin/Marcus.
Marcus-Kevin pernah bertemu dengan mereka sebanyak delapan kali. Namun The Minions kalah cukup telak dengan hanya meraih dua kemenangan.
Pertemuan terakhir Kevin/Marcus vs Endo/Watanabe terjadi di final turnamen All England Open 2020. Saat itu, Kevin/Marcus harus kembali menelan pil pahit usai kalah dengan skor 18-21, 12-21 dan 19-21
Sementara itu, kemenangan atas Dunn/Torrance jadi modal penting bagi Watanabe/Higashino yang melaju ke babak 16 besar. Mereka berharap bisa memenangkan medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 di hadapan publik sendiri.
“Saya mulai merasakan lapangan, dan saya akan memperbaiki kondisi saya,” kata Watanabe.
“Saya ingin melakukan yang terbaik dengan mengubah dukungan menjadi kekuatan,” sambung Higashino.
Di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Watanabe/Higashino akan menantang wakil Belanda, Robin Tabelling/Selena Piek dalam laga yang digelar Kamis (25/08/22) besok.
2. Pelatih Indonesia Imam Tohari Rupanya Penemu Bakat Yuta Watanabe
ak hanya Kento Momota, pelatih bulutangkis asal Indonesia, Imam Tohari juga berjasa saat menemukan bakat besar dari Jepang, Yuta Watanabe.
Sudah menjadi rahasia umum, ada peran pelatih Indonesia dalam kesuksesan karier Kento Momota sebagai pebulu tangkis tunggal putra nomor satu Jepang.
Adapun sosok yang dimaksud ialah Imam Tohari, eks pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, pasangan dari Emma Ermawati.
Saat bersama Emma, Imam Tohari berhasil meraih sejumlah medali, di antaranya emas India Open 1997, perak di Polish Open 1997, dan perunggu di Kejuaraan Dunia 1997.
Usai menyatakan diri 'gantung raket', Imam Tohari akhirnya mulai meniti karier sebagai pelatih di negeri Jepang pada 2002 silam.
Baca selengkapnya: Pelatih Indonesia Imam Tohari Rupanya Juga Penemu Bakat Yuta Watanabe