Tak Masuk Akal! Rally 71 Pukulan Ahsan/Hendra di Final Kejuaraan Dunia jadi Sorotan
FOOTBALL265.COM - Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan selalu jadi sorotan. Kali ini, penampilan mereka di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 sangat fantastis.
Memasuki usia 35 dan 38 tahun, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan masih bisa bersiang dengan pemain muda, bahkan ke final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Pada babak final, Ahsan/Hendra berjumpa pasangan muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (25 dan 24 tahun). Tetapi, combo berjuluk The Daddies itu unggul stamina.
Bahkan, Ahsan/Hendra tak ragu untuk mengajak rally panjang. Tercatat, ada 71 pukulan yang dilayangkan berbalasan, antara The Daddies dan Aaron/Soh.
Berhubung rekor ini adalah momen langka, akun resmi BWF pun mengunggahnya di Instagram, sehingga bisa ditonton ulang.
Nampak dalam video tersebut, Ahsan/Hendra sama sekali tidak kewalahan meladeni Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Hanya saja, raket Hendra Setiawan patah, sehingga membuatnya gagal melanjutkan rally. Namun, hal ini menegaskan betapa kuatnya Hendra saat melakukan smash.
Cukup disayangkan, Ahsan/Hendra pun harus mengakui keunggulan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di angka 19-21, 14-21, sehingga harus puas meraih medali perak di tahun ini.
1. Netizen: Ahsan/Hendra adalah GOAT
Walau hanya mentok meraih medali perak, dan rekor tak terkalahkan di level Kejuaraan Dunia harus kandas, tetapi Ahsan/Hendra tetap disanjung oleh pencinta bulutangkis.
Ahsan/Hendra yang merupakan pemain senior, justru jadi penyelamat Indonesia dengan meraih medali perak, di saat para atlet lainnya harus tumbang satu per satu.
Netizen mengakui, andai raket Hendra tak patah dalam rally, bisa saja The Daddies yang akan menjadi juara dunia tahun ini.
"Kalau tak ade issue raket, mau sampai 100 pukulan gak rally ini. Dua-duanya hebat di attack dan defence," komentar @sahrisme, salah satu Badminton Lover asal Malaysia.
"Mereka GOAT ganda putra yang pernah ada di dunia, masih bisa ke final saat usia 35 dan 38 tahun, di mana pemain seangkatan sudah lama pensiun," kata @shoutarou88.
"Raketnya bisa sampai rusak, tenaga seperti apa itu," balas pemilik akun IG @nurulfhasibuan dengan menambahkan emoticon menangis dalam komentarnya.
"Beda cerita nih kalau raket nggak hancur, bisa jadi Daddies juara dunianya," timpal pemilik akun Instagram @raihanagasta.
Melihat raket Hendra Setiawan sampai rusak saat rally, banyak pula netizen yang menyarankan agar The Daddies berpindah haluan dan menggunakan raket merk lain.
"Nih pakai raket Vict*r malah bengkok di poin kritis, kemarin patah, balik aja ke Mizu*o yuk Daddies," kata @rizkyaluci.
"Buset dah Vict*r bisa-bisanya patah, padahal gak kebentur apapun. Mizu*o lagi yuk, atau Yon*x kali aja tuh mau," komentar lainnya dari pemilik akun @luthfifahreezaa.
2. Rekor Terhenti, Begini Reaksi Ahsan/Hendra
Faktanya, kekalahan di partai final Minggu (28/8/22) lalu, menjadi kekalahan pertama yang diderita oleh Ahsan/Hendra, selama empat kali mengikuti Kejuaraan Dunia.
Tiga edisi sebelumnya, Ahsan/Hendra selalu menjadi juara, yakni tahun 2013, 2015, dan 2019. Sayang, kali ini rekor 100% winrate pasangan nomor tiga dunia itu terhenti.
Namun, Ahsan/Hendra mengaku tak mau ambil pusing karena rekor mereka terhenti. The Daddies mengaku ingin mengalihkan fokus ke turnamen Japan Open 2022.
"Kami tidak memikirkan statistik. Kami tidak masalah rekor 100 persen itu terhenti. Kami mau fokus untuk coba lagi di Japan Open."
"Kami juga meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia karena belum bisa membawa medali emas," sambung Ahsan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung kami," tukas Hendra Setiawan selepas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.