Rexy Mainaky Pernah 'Mengalah' di Final All England 1994, Alasannya Bikin Mewek
FOOTBALL265.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky pernah 'mengalah' di final All England 1994. Saat itu ia terpukul karena sang ayah sudah meninggal dunia.
Sebagaimana diketahui, Mainaky adalah marga yang besar karena bulutangkis. Rexy adalah anak keempat dari tujuh bersaudara, yang mayoritas berkarier di dunia tepok bulu.
Sang ayah, Jantje Rudolf Mainaky menjadi pelatih pertama bagi kakak-beradik klan Mainaky, sebelum mereka disebarkan ke berbagai klub, hingga masuk Pelatnas.
Marleve, Richard, dan Karel sudah lebih dulu berkarier di dunia profesional, sebelum akhirnya Rexy Mainaky menyusul jejak para kakaknya, tembus menjadi pemain nasional.
Sayangnya, Rexy belum bisa mengabulkan permintaan sang ayah, yang ingin melihat anak-anaknya menjuarai ajang All England. Jantje Rudolf Mainaky wafat pada 1993.
"Pasti bangga, Ayah dan Mama, semuanya bangga kita bisa masuk Tim Nasional, tetapi ayah saya meninggal sebelum saya berhasil menang All England," kenang Rexy Mainaky.
"Sebelum dia meninggal, dia bilang bahwa dia mau melihat anak-anaknya ini juara All England," ujarnya, saat berbincang dengan pebulutangkis Malaysia, Ameer Zainuddin.
Rexy Mainaky yang kala itu berpasangan dengan Ricky Subagja, menjelma jadi salah satu ganda putra terbaik dunia di era 1990-an.
Mudah saja bagi mereka untuk menjuarai World Grand Prix Finals 1992 di Malaysia, kemudian World Cup 1993 di India, hingga tembus ke partai final All England 1994.
Namun, ketika sudah mencapai final All England, pasangan Rexy Mainaky/Ricky Subagja pun berhadapan dengan rekannya sendiri, Rudy Gunawan/Bambang Suprianto.
1. Flashback Rexy Mainaky, Pemilik 2 Gelar All England
Momentum All Indonesia Finals di All England 1994 menjadi salah satu yang tak terlupakan bagi karier Rexy Mainaky. Sebab, saat itu ia tidak bermain dengan totalitas.
"Akhirnya sampai di final (All England 1994) saya nggak mau main, saya main-main saja (di lapangan), karena tahun 1993 bulan Desember itu ayah saya telah meninggal."
Rexy Mainaky mengaku tidak mau bermain di final. Jika ia mundur, Indonesia tetap akan meraih medali emas All England 1994 lewat sosok Rudy Gunawan/Bambang Suprianto.
Namun, pelatih memaksa Rexy untuk tetap bermain, memberikan perlawanan kepada Rudy/Bambang yang sedang melejit juga.
"Apalagi waktu final melawan Bambang dan Gunawan. Pelatih saya bilang, Rexy kamu harus main," kenang Rexy Mainaky lagi.
"Saya bilang, saya tidak mau main, Indonesia sudah pasti juara. Saya bilang, saya juara buat siapa, ayah saya tidak ada."
"Pelatih paksa saya untuk main, akhirnya saya main, tapi main-main begitu saja lah," curhat Rexy Mainaky pada Ameer Zainuddin
Namun, perasaan ingin mengalah itu hanya terjadi saat All England 1994. Selanjutnya, anak keempat dari tujuh bersaudara itu tetap ambisius meraih banyak prestasi.
Buktinya, Rexy Mainaky/Ricky Subagja bisa menyabet medali emas di All England 1995 dan All England 1996. Puncaknya, mereka menyabet medali emas Olimpiade 1996.
Saat ini Rexy Mainaky berkarier sebagai pelatih bulutangkis di Malaysia sejak 2005, lalu ke Filipina, Indonesia, Thailand, dan kini kembali jadi pelatih elite di Malaysia.