Masuk Akal! 3 Alasan Gregoria Bisa Kalahkan An Se-young di BWF World Tour Finals 2022
FOOTBALL265.COM – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, berpeluang mengalahkan An Se-young di BWF World Tour Finals 2022. Terdapat tiga alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi unggulan 4, An Se-young, pada pertandingan hari kedua fase grup turnamen penutup musim BWF 2022 ini.
Laga Gregoria Mariska vs An Se-young bakal dilangsungkan pada Kamis (8/12/2022) di Lapangan 1 Nimibutr Arena mulai pukul 11.00 WIB.
Menurut catatan head-to-head, Gregoria belum pernah menang atas tunggal putri Korea Selatan tersebut.
Gregoria yang kini menduduki ranking 18 dunia tercatat sudah tiga kali bertemu An Se-young yang merupakan tunggal putri nomor dua dunia.
Menariknya, tiga duel itu semuanya terjadi pada tahun ini yaitu final Australian Open 2022, semifinal Malaysia Masters 2022, dan babak 32 besar All England Open 2022.
Partai final Australian Open 2022 pada November lalu menjadi pertemuan paling mutakhir Gregoria dengan An Se-young.
Sayangnya, Gregoria kalah dalam dua gim langsung dari An Se-young dengan skor 17-21 dan 9-21, yang sekaligus mengagalkan peluangnya jadi juara Australian Open 2022.
Bertemu lagi dengan An Se-young dalam debutnya di BWF World Tour Finals, Gregoria Mariska tentunya bertekad untuk mengakhiri rentetan kekalahan tersebut.
Bukan tidak mungkin, Gregoria kembali membuat kejutan dengan mengalahkan pemain yang memenangkan gelar BWF World Tour Finals pada tahun 2021.
Berikut ini INDOSPORT memaparkan tiga alasan Gregoria Mariska berpeluang besar menaklukkan Si Bocah Ajaib Korea Selatan itu di BWF World Tour Finals 2022:
1. 1. Performa Gregoria Mariska Tengah Naik
An Se-young saat ini bertatus tunggal putri nomor 2 dunia, dua tingkat dari posisi akhir Agustus lalu.
Jawara Australian Open 2022 ini sudah mengikuti 14 turnamen sepanjang 2022 di mana dia empat kali meraih gelar juara.
Selain itu, An Se-young juga memiliki catatan apik yakni dua kali runner-up, tiga kali semifinalis, sekali perempat finalis, dua kali 16 besar, dan sekali terhenti di babak awal.
Dibandingkan dengan An Se-young, Gregoria memang masih kalah jauh. Dia saat ini berada di peringkat ke-18 dunia, naik 5 tingkat dari posisi akhir Agustus lalu.
Secara keseluruhan, Gregoria mengikuti 14 turnamen sepanjang 2022 ini namun belum sekalipun meraih juara. Meski demikian, 2022 menjadi tahun terbaik di sepanjang karier Gregoria.
Pemain berusia 23 tahun itu berhasil menembus dua babak perempat final di Japan Open dan Singapore Open. Dia juga dua kali menembus babak semifinal yakni Malaysia Master dan Hylo Open.
Bahkan, Jorji – sapaan akran Gregoria - berhasil ke final dengan meraih runner up di Australia Open dan menjadi juara beregu putri Kejuaraan Asia.
Setelah mengalami pasang surut performa dalam empat tahun terakhir, catatan tersebut membuktikan performa Gregoria Mariska tengah merangkak naik dan terus konsisten.
Penampilannya yang meningkat serta daya juangnya yang selalu membara menjadi secercah harapan untuk Gregoria Mariska jelang hadai An Se-young di laga nanti.
Selain itu, Jorji – sapaan akrab Gregoria – memiliki motivasi lebih untuk segera memecahkan telor, tiga kali dari An Se Young.
2. Pernah Taklukkan Akane Yamaguchi dan Chen Yu Fei
Tahun ini, Gregoria tidak hanya mengalami peningkatan performa namun juga berhasil menaklukkan dua tunggal putri top dunia, Akane Yamaguchi dan Chen Yu Fei.
Kembali pada bulan Juni 2022 lalu, tepatnya di babak 32 besar Malaysia Open 2022, Gregoria Mariska berhasil menumbangkan Akane yang saat itu masih berperingkat 1 dunia.
Bertanding di Axiata Arena, Gregoria terlihat tak menunjukkan rasa takut melawan Akane yang dikenal punya skill mematikan sejak gim pertama.
Gregoria pun akhirnya berhasil memperdaya Akane dua gim langsung dengan skor 21-14, 21-14. Gregoria hanya butuh waktu 27 menit untuk menyudahi perlawanan wakil Jepang itu.
Hasil ini membuat Gregoria Mariska mengakhiri kutukan usai menelan delapan kekalahan dari Akane Yamaguchi sejak kemenangan terakhirnya di Asian Games 2018 dengan skor 21-16, 9-21 dan 21-18.
Tak sampai di situ saja, Gregoria kembali mampu memulangkan Akane kala keduanya berjumpa lagi di ajang Malaysia Masters 2022 pada bulan Juli.
Gregoria yang saat itu masih berada di peringkat 31 dunia menyingkirkan Akane di babak perempat final dengan skor ketat 25-23, 15-21, 21-10.
Meski performanya masih naik turun setelah kemenangan atas Akane, namun hasil tersebut dianggap sebagai tonggak kebangkitan Gregoria Mariska di paruh kedua musim 2022.
Kemenangan besar Gregoria selanjutnya terjadi di hari pertama BWF World Tour Finals 2022, di mana Juara Dunia Junior 2017 tersebut menumbangkan Chen Yu Fei.
Melawan unggulan pertama asal China, Chen Yu Fei, Rabu (07/12/22) kemarin, Gregoria berhasil meraih kemenangan lewat rubber game.
Bertanding di Lapangan 2 Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Gregoria sukses menaklukkan Chen Yu Fei dengan skor 21-9, 14-21, dan 21-16.
Kemenangan atas peraih emas Olimpiade Tokyo 2022 itu menjadi hasil bagus bagi Gregoria yang melakoni debutnya di panggung BWF World Tour Finals.
2. 3. Petik Pelajaran dari Final Australian Open 2022
Menghadapi An Se-young, Gregoria Mariska tentunya akan belajar banyak dari kegagalannya memenangkan gelar Australian Open 2022.
Saat itu, Gregoria yang bermodalkan konsistensi dan performa menanjak tak mampu membendung An Se-young yang punya serangan dan defence sangat rapi dan ulet.
Gregoria seusai pertandingan saat itu mengatakan pada game kedua, selain karena kondisi fisiknya menurun, lawan juga bermain lebih bagus. Performa An Se Young juga jauh lebih prima dibanding gim pertama.
Bukan hanya itu, Gregoria juga mengaku sering terburu-buru saat hendak mengembalikan kok. Alih-alih mendapatkan poin, Gregoria malah mati sendiri sehingga poin berpindah ke An Se-young.
Gregoria tentunya harus bisa mengatur stamina menghadapi pemain tipikal An Se-young. Sehingga, di tengah pertandingan dirinya tidak kehabisan bensin dan hilang fokus.
Selain itu, Gregoria juga perlu ekstra sabar menghadapi An S e-young sehingga nantinya saat yang tepat bisa menerapkan counter attack yang berbuah poin.
Pelajaran penting di final Australian Open 2022 ditambah resep saat dia menumbangkan Chen Yu Fei, yakni percaya diri dan nothing to lose bisa jadi modal Gregoria melawan An Se-young.
Bukan tidak mungkin jika bisa mengalahkan An Se-young, Gregoria bakal lebih mudah mengatasi lawan terakhirnya di Grup A, yakni Akane Yamaguchi.