x

Peluang Juara World Tour Finals 2022, Gregoria Bisa Teladani Kisah Heroik Legenda Kuda Hitam Ini

Kamis, 8 Desember 2022 08:32 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
Peluang juara BWF World Tour Finals 2022, Gregoria Mariska bisa teladani kisah heroik Ji Xinpeng, kuda hitam pembunuh tiga raksaksa di ajang Olimpiade 2000.

FOOTBALL265.COM – Peluang juara BWF World Tour Finals 2022, Gregoria Mariska bisa teladani kisah heroik Ji Xinpeng, kuda hitam pembunuh tiga raksaksa di ajang Olimpiade 2000.

Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih datang ke ajang BWF World Tour Finals 2022 sebagai seorang debutan di sektor tunggal putri bulutangkis.

Pebulutangkis putri asal Wonogiri tersebut pun lolos kualifikasi dengan begitu dramatis usai menggantikan peserta kualifikasi, Pusarla Venkata Sindhu, yang mundur karena cedera.

Alhasil, Gregoria Mariska harus mampu menanggung ekspektasi publik akan lahirnya kejutan dari tangannya. Wajar ekspektasi itu ada mengingat lawannya juga tidak ada yang mudah.

Bahkan jika dilihat dari statistik tujuh peserta kualifikasi lain, Gregoria Mariska hanya memiliki keunggulan head to head atas Busanan Ongbamrungphan dari Thailand.

Baca Juga

Kini, Gregoria Mariska melangkah dengan keyakinan menggebu. Dia benar-benar bisa membuat kejutan dengan mengalahkan Chen Yu Fei di pertandingan pertama BWF World Tour Finals 2022.

Berlangsung di Nimibutr, Bangkok, Thailand, pada Selasa (07/12/22), Gregoria Mariska mampu membuat kejutan dengan menumbangkan Chen Yu Fei dengan skor 21-9, 14-21, 21-16.

Baca Juga

Tunggal putri ranking 18 dunia tersebut menumbangkan Chen Yu Fei untuk mempersempit defisit head to head atas Chen Yu Fei menjadi 2-4.

Kemenangan itu juga membuat kesempatannya untuk melaju ke semifinal BWF World Tour Finals 2022 terbuka lebar meskipun perjuangannya masih jauh dari kata selesai.

Selanjutnya, Gregoria Mariska akan menantang raksaksa tunggal putri lainnya, An Se-young. Bisakah kejutan itu kembali dihadirkan rising star badminton Indonesia itu?

Jawabannya tentu saja bisa. Karena pada masa lalu, ada kisah serupa di mana tunggal putra Ji Xinpeng, yang berstatus kuda hitam, juga bisa menumbangkan para raksaksa di event penting bulutangkis.

Baca Juga

1. Gregoria Mariska Bisa Teladani Heroiknya Legenda Ji Xinpeng

Gregoria Mariska Bisa Teladani Heroiknya Legenda Ji Xinpeng yang membunuh tiga raksaksa dengan statunsya sebagai kuda hitam Olimpiade Sydney 2000.

Gregoria Mariska sangat berpeluang untuk menjuarai BWF World Tour Finals 2022 di tengah kepungan keraguan yang dialamatkan padanya.

Karena untuk mencapai misi juara, dia harus bisa keluar dari kepungan tunggal putri dunia seperti Chen Yu Fei, An Se-young, Akane Yamaguchi, Ratchanok Intanon, Tai Tzu Ying, He Bingjiao, dan Busanan.

Hendaknya Gregoria Mariska bisa meneladani kisah heroik legenda tunggal putra China, Ji Xinpeng, yang membuat gempar publik karena prestasinya di tengah keraguan publik.

Perlu diketahui, Ji Xinpeng adalah tunggal putra bulutangkis China yang mentas di era 1990 hingga 2000-an, dan merupakan rival sengit legenda Indonesia, Hendrawan.

Ji Xinpeng jarang berprestasi di ajang papan atas internasional. Bahkan popularitasnya masih kalah dibanding para penguasa tunggal putra dunia seperti Taufik Hidayat, Peter Gade, dan Hendrawan.

Baca Juga

Namun dia berhasil lolos kualifikasi Olimpiade 2000 di Sydney mewakili negaranya, China. Dengan status nonunggulan di turnamen ini, Ji Xinpeng menunjukkan daya juang luar biasa.

Ji Xinpeng sontak membuat kagum dengan keperkasaannya membunuh tiga penguasa tunggal putra tersebut untuk bisa menjadi peraih emas Olimpiade Sydney.

Baca Juga

Sebelum Olimpiade Sydney, Ji Xinpeng juga pernah menjuarai ajang Japan Open 2000 yang merupakan gelar Grand Prix Dunia IBF pertamanya sepanjang karier.

Kisah Ji Xinpeng itu pun sebenarnya mirip dengan yang dialami oleh Gregoria Mariska, yang juga berhasil menjadi runner up Australian Open 2022 sebelum ajang BWF World Tour Finals 2022.

Gelar runner up itu menjadi yang pertama kali diraih Gregoria Mariska di ajang BWF World Tour Super 300. Bahkan terakhir kali dia naik podium di turnamen bulutangkis Finnish Open 2018 lalu.

Baca Juga

2. Gregoria, Kuda Hitam yang Bikin Cemas

Gregoria Mariska, kuda hitam yang bikin cemas ratu bulutangkis Chen Yu Fei.

Chen Yu Fei yang dikalahkan Gregoria Mariska, pernah berujar bahwa pebulutangkis Indonesia menjadi lawan yang layak diwaspadai meski statusnya sebagai debutan BWF World Tour Finals 2022.

“Tiga orang di grup kami adalah lawan yang kuat. Saya pernah kalah dari Akane dan An Se-young di pertandingan terakhir saya,” ujar Chen Yu Fei melansir laman Aiyuke.

“Saya juga tidak bisa meremehkan Mariska meskipun ini adalah pertama kalinya dia di BWF World Tour Finals,” sambungnya.

Chen Yu Fei pun telah merasakan dampaknya bahwa saat ini Gregoria Mariska begitu berbahaya sebagai salah satu lawan di Grup A BWF World Tour Finals 2022.

An Se-young dan Akane Yamaguchi adalah lawan selanjutnya yang tentu saja akan cemas menghadapi sang kuda hitam Gregoria Mariska.

Baca Juga

Tak menguntungkan secara head to head atau rekor pertemuan, namun Gregoria Mariska sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi untuk meneruskan tren positifnya di ajang ini.

"Saya tidak mau terlalu senang dulu karena dua lawan yang akan saya hadapi ke depan juga sangat bagus jadi saya mau fokus ke sana," tutur Gregoria Mariska dalam rilis resmi PBSI.

Baca Juga

Pertandingan hari kedua BWF World Tour Finals 2022 antara Gregoria Mariska vs An Se-young akan berlangsung pada Kamis (08/12/22) mulai pukul 11.00 WIB.

Sementara Gregoria Mariska akan melawan Akane Yamaguchi di pertandingan ketiga fase penyisihan grup BWF World Tour Finals 2022 pada Jumat (09/12/22).

Nasib ada di tangan Gregoria Mariska untuk meneruskan kisah teladan dari heroiknya legenda bulutangkis China, Ji Xinpeng.

Baca Juga
Gregoria MariskaJi XinpengChen YufeiBulutangkisBerita BulutangkisBWF World Tour Finals 2022

Berita Terkini