Evaluasi PBSI Usai BWF World Tour Finals: Fajar/Rian Harus Sabar, Apriyani/Fadia Banyak PR!
FOOTBALL265.COM - Baik sektor ganda putra maupun ganda putri bulutangkis Indonesia gagal meraih gelar juara BWF World Tour Finals 2022. Begini evaluasi dari PBSI.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, menyampaikan hasil evaluasi untuk sektor ganda Tanah Air.
Rionny Mainaky mengapresiasi wakil Indonesia yang lolos ke BWF World Tour Finals 2022, bahkan masing-masing dari mereka bisa meraih kemenangan fantastis.
Kredit khusus diberikan pada Gregoria Mariska Tunjung dan Rinov/Rivaldy Pitha Haningtyas Mentari yang menjalani debut dengan gemilang di BWF World Tour Finals.
"Secara keseluruhan kalau dilihat perjuangan anak-anak sudah maksimal, sudah bagus. Apalagi melihat yang baru bermain seperti Gregoria dan Rinov/Pitha."
"Semua semangatnya luar biasa, tidak mudah menyerah dan kemauan mereka untuk menangnya besar," ungkap Rionny melalui Tim Humas dan Media PP PBSI.
Meski demikian, Rionny juga mengaku harus memberikan evaluasi kepada sektor ganda, khususnya ganda putra dan ganda putri.
Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses melaju ke final. Namun, hanya karena hilang fokus, mereka kalah dari ganda China, Liu Yuchen/Ou Xuan Yi.
"Harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Kalau di final, saya lihat Ahsan/Hendra ada penurunan fokus, terutama di game ketiga," ungkap Rionny usai laga final ganda putra.
"Tapi memang dengan usia dan kondisi dari babak awal sudah main habis-habisan, hasil ini maksimal buat mereka," lanjutnya lagi.
1. Permainan Apriyani/Fadia Terbaca Lawan
Selain Ahsan/Hendra, wakil ganda putra Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga mengalami penurunan di fase semifinal BWF World Tour Finals 2022.
Rionny Mainaky menyayangkan Fajar/Rian hilang fokus saat menghadapi perlawanan pasangan China, Liu Yuchen/Ou Xuan Yi di semifinal, hingga kalah 20-22, 21-12, 19-21.
Padahal, secara pengalaman, Fajar/Rian yang meraih empat titel juara di sepanjang tahun 2022, mestinya jauh lebih unggul dari ganda muda China yang baru dipasangkan.
Rionny Mainaky berharap Fajar/Rian bisa mengambil pelajaran dari kekalahan ini.
"Sama dengan Fajar/Rian, secara skill sudah bagus sekali, tapi lagi-lagi fokus mereka di poin-poin penting kadang belum konsisten, bagaimana mereka harus lebih sabar lagi."
Bergeser ke sektor ganda putri, Rionny mengatakan bahwa Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dapat evaluasi besar.
Apriyani/Fadia harus memperbanyak variasi serangan dan memperkuat pertahanan, karena gaya permainan mereka sudah gampang dibaca oleh pemain lawan.
"Pola permainan Apri/Fadia sudah mulai terbaca oleh lawannya, jadi harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton, defens-nya juga diperkuat," kata Rionny.
"Terutama Fadia, harus memiliki daya tahan untuk main lama, main reli-reli," katanya.
"Dulu Apriyani bisa mengimbangi Greysia (Polii) bermain seperti itu. Sekarang Fadia harus imbangi Apriyani," ujar Rionny Mainaky usai gelaran BWF World Tour Finals.