Syabda Perkasa Curhat Pengalaman Tanding di India: Kena Demo sampai Kuliner 'Jorok'
FOOTBALL265.COM - Atlet tunggal putra Indonesia, Syabda Perkasa Belawa curhat pengalamannya saat bertanding bulutangkis level junior di Kota Pune, India.
Saat berbincang dengan Praveen Jordan, Syabda Perkasa mengaku ada pengalaman tak terlupakan ketika ia bertanding di India.
Kala itu, ia menginap di sebuah hotel dekat GOR pertandingan. Namun, saat itu sedang ada demo besar-besaran, di mana terjadi bentrok antara massa dan kepolisian.
"Gue bukannya menjelekkan, fakta ya, gue main di Kota Pune. Pas gue di sana, di India ada barengan demo, gue nggak ngerti di sana ada demo apa," kenang Syabda.
"Pas pagi bangun, panitia ngirimin surat edaran gitu, terus pelatih ngirimin ke atlet. Semua atlet kalau mau ke GOR harus ada pendampingnya," jelas Syabda Perkasa.
Awalnya, atlet kelahiran tahun 2001 itu berpikir jika demo di India tidak berbeda dengan unjuk rasa yang ada di Indonesia.
Sampai akhirnya, ketika tidur siang, ia dikejutkan dengan suara ledakan yang berada dekat dengan hotel ia menginap.
"Sebenarnya jalan cuma tujuh menit ke GOR dari hotel. Kan gue pikir kalau demo yaudah demo aja. Ternyata pas gue bangun tidur, tiba-tiba jeder!"
"Gue nggak ngerti apa itu suara tembakan atau petasan, terus suara motor atau mobil dibakar, sampai kayak gitu, demonya ricuh banget."
"Hotelnya masuk gang dikit, nah di jalan rayanya itu ada demo. Mereka itu mungkin niatnya demo, tapi kalau misal ada massa yang emosi, bisa dihajar," curhat Syabda.
1. Syabda Terkenang Streetfood India
Syabda Perkasa melanjutkan bahwa pengalaman di Kota Pune, India, memang cukup mendebarkan, karena seperti sedang ada di medan perang, tetapi itu dunia nyata.
"Di depan gang itu ada motor geber-geber, terus ada sirine polisi, kayak kejar-kejaran di GTA gitu," kenang Syabda sembari tertawa.
"Ini pengalaman baru sih, tapi yang nggak bagus. Gila, bener-bener kayak lagi perang, ada suara ledakan di sini, ledakan di sana."
Selain pengalaman terjebak demo, Syabda juga terkenang dengan streetfood di Kota Pune yang tidak higienis, karena sang pedagang mengaduk kuah dengan tangannya.
"Elu pasti pernah ngeliat di Youtube ada jajanan India yang berkuah tapi diaduk pakai tangan, itu di sana tempatnya," ungkap Syabda pada Praveen Jordan.
"Kalau gue mau ke GOR, ngelewatin itu di pinggir-pinggir jalan. Pas gue lewat, ada yang beli, ternyata emang bener begitu cara pembuatannya," jelas Syabda lagi.
Syabda menyaksikan langsung bagaimana pedagang kuliner di Kota Pune membuat masakan, dengan keringat di wajahnya, kemudian diseka dengan tangan kotor.
"Pertama ngaduknya pakai daun, terus ada racikan gitu dituang. Kan panas, dia seka keringat (pakai tangan) baru ngaduk."
"Terus dikasih ke orang yang beli, dan orangnya langsung makan di tempat, di sebelahnya ada comberan," ujar Syabda.
"Mungkin itu adatnya ya, gue nggak tau, soalnya orang yang beli itu pas makan lahap banget," tuntas pebulutangkis yang dijuluki The Next Anthony Sinisuka Ginting tersebut.