Bongkar Penyebab Ranking Kevin/Marcus dan Pramudya/Yeremia Terjun Bebas di Luar 20 Besar
FOOTBALL265.COM – Ranking dunia dua ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan terjun bebas di luar 20 besar. Apa yang menyebabkan ini terjadi?
Per Selasa (27/12/22), Federasi Bulutangksi Dunia (BWF) merilis update ranking para pebulutangkis dunia. Dalam update kali ini, dua ganda putra Indonesia harus menelan nasib apes.
Mantan pasangan nomor 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sebelumnya masih bertahan di 10 besar harus terlempar ke peringkat 23 dunia.
Turun 15 posisi dari peringkat sebelunya, The Minions – julukan Kevin/Marcus saat ini hanya mengoleksi 41.150 poin dari hanya delapan turnamen yang sudah mereka ikuti.
Kevin/Marcus pun kini kalah jauh dari dua juniornya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang berada di peringkat ke-12 dunia dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di peringkat 15 dunia.
Sementara itu, rekan seperjuangan mereka Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menduduki peringkat 1 dunia, untuk pertama kalinya di sepanjang karier mereka (sejak dipasangkan pada 2014).
Ada pun senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang sempat terlemar dari lima besar kembali menduduki peringkat 3 dunia, di belakang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Nasib apes yang dialami Kevin/Marcus juga dialami juniornya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang turun 11 anak tangga dan kini menduduki peringkat ke-25.
Pramudya/Yeremia yang tahun ini meraih gelar Badminton Asia Championships hanya mengoleksi 40.397 poin dari delapan turnamen yang dijalani.
Turunnya peringkat Kevin/Marcus dan Pramudya/Yeremia secara drastis ini tak lepas dari lima penyebab yang akan dijelaskan INDOSPORT berikut ini:
1. 1. Penghapusan Poin Ranking Tahun 2021
Sejak 2 Agustus 2022 kemarin, BWF secara bertahap mulai mencairkan peringkat bulutangkis setelah dibekukan karena dampak pandemi COVID-19.
Pencairan poin ini membuat peringkat pebulutangkis dunia berubah drastis dan mulai kembali normal setelah terjadi penghapusan poin di tahun-tahun sebelumnya.
Kevin/Marcus sejatinya telah menempati ranking 1 dunia sebelum pandemi COVID-19 merebak pada awal 2020 dan bertahan di tahun berikutnya.
Di tahun 2021, Kevin/Marcus masih mampu menunjukkan performa yang apik. Meski gagal meraih medali emas Olimpiade Tokyo, Kevin/Marcus mampu meraih 2 gelar juada dan 3 kali menjadi runner-up.
Hasil tersebut mendongkrak poin peringkat mereka. Sayangnya, poin dari turnamen tersebut sudah mulai dihapus sehingga secara matematis poin mereka tetap berkurang banyak.
Demikian halnya dengan Pramudya/Yeremia yang mulai menunjukkan kemampuannya tahun lalu tidak bisa berbuat banyak karena mereka belum memiliki cukup tabungan poin saat pencairan poin dilakukan.
2. Cedera dan Absen Berbulan-bulan
Kevin/Marcus dan Pramudya/Yeremia menjalani musim 2022 kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan badai cedera yang menghantam dua pemain di antaranya.
Dimulai dengan kabar mengejutkan bahwa Marcus Gideon akan menjalani operasi pada Maret 2022 untuk menghilangkan tulang kecil yang tumbuh di bagian engkel kanan dan kriinya.
Kondisi ini bahkan sudah dirasakan sejak tahun lalu. Marcus bahkan harus menahan rasa sakit sejak dia dan Kevin tampil di Indonesia Open 2021 dan ini menganggu performanya di turnamen-turnamen lain.
Akibatnya, Minios harus menepi dari beberapa turnamen yang memiliki poin besar, seperti Korea Open, Thailand Open, Piala Thomas, hingga Badminton Asia Championships dan baru kembali di Indonesia Open.
Nasib serupa juga dialami Yeremia Rambitan yang mengalami cedera saat berjuang keras memperebutkan tiket perempat final Indonesia Open 2022.
Namun, Pramudya/Yeremia akhirnya harus melepas kemenangan di depan mata lantaran Yeremia sempat mengalami kram dan performanya menurun di set ketiga.
Begitu laga berakhir, Yeremuan langsung ambruk di depan net. Kakinya yang sudah cedera di tengah laga tidak lagi mampu menopang tubuhnya.
Baru diketahui kemudiann Yeremia mengalami cedera ACL yang mengharuskannya absen selama 6 bulan. Itu artinya, Pramudya/Yeremia tidak bisa menuntaskan musim 2022.
2. 3. Minim Mengikuti Turnamen Dunia
Kondisi cedera membuat Kevin/Marcus dan Pramudya/Yeremia tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian turnamen World Tour 2022 dan turnamen bergengsi lainnya.
Kevin/Marcus setelah comeback dari di Indonesia Open, total hanya memainkan tujuh turnamen. Sayangnya, Kevin/Marcus gagal memaksimal performa di sejumlah turnamen tersebut.
Dari 7 turnamen yang mereka ikuti tahun ini, The Minions sama sekali tidak meraih gelar juara.
Mereka 1 kali terhenti di babak pertama, 3 kali terhenti di babak kedua, 2 kali terhenti di semifinal, dan 1 kali menjadi runner-up di Denmark Open 2022.
Sebaliknya, Pramudya/Yeremia total hanya mencatat delapan turnamen yang mereka ikuti di paruh pertama musim 2022 sebelum cedera di Indonesia Open 2022.
Dari delapan turnamen tersebut, PraYer – julukan Pramudya/Yeremia, mencatat sekali juara di Kejuaraan Asia, 2 kali terhenti di babak pertama, 2 kali babak kedua, 1 kali semifinal, dan 1 kali perempat final.
4. Persaingan Sektor Ganda Putra Ketat!
Seiring dengan menurunnya performa Kevin/Marcus dan absennya Pramudya/Yeremia di paruh kedua musim 2022, persaingan sektor ganda putra justru berlangsung semakin ketat.
Persaingan tidak hanya datang dari antarpasangan Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain saling sikut untuk menjadi yang terbaik.
Bahkan di update ranking BWF beberapa pekan terakhir, beberapa pasangan yang awalnya non unggulan kini mampu merangsek ke peringkat 10 besar.
Misalnya saja, pasangan baru China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, pasangan Korea Choi Sol Gyu/Kim Won Ho, dan pasangan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzudin dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Turunnya peringkat The Minions tentunya membawa beberapa dampak yang negatif. Salah satunya adalah mereka harus mengikuti beberapa turnamen di tahun 2022 tanpa menyandang status sebagai unggulan.
Demikian halnya dengan Pramudya/Yeremia yang harus bekerja keras lagi saat mereka comeback di ajang Malaysia Open 2022 (10-15 Januari) demi mengumpulkan poin demi poin.