China Kembali Rombak Total Sektor Ini Demi Gelar Bergengsi, Indonesia Bakal Terguncang?
FOOTBALL265.COM – Sering jadi ancaman Indonesia, sektor ganda putri China alami pembongkaran total jelang dimulainya kompetisi 2023, termasuk pemecahan Zhang Shu Xian/Zheng Yu.
Sejatinya memang bukan hal baru jika tim nasional bulutangkis China sering melakukan perombakan besar-besaran. Awal musim 2022 lalu pun China melakukan hal yang sama.
Kini menjelang dibukanya turnamen badminton pada 2023, CBA mencoba formasi yang berbeda untuk pasangan ganda mereka.
Melansir laman Sohu, media lokal China tersebut menyebut bahwa sektor ganda putri menjadi salah satu yang bakal tampil beda pada 2023.
Hal itu tentunya nyata jika dilihat dari formasi pemain yang didaftarkan CBA pada turnamen 2023 seperti Indonesia Masters.
Pada turnamen yang berlangsung pada 24-29 Januari 2023 nanti, musuh ganda putri Indonesia Apriyani/Fadia, yakni Zhang Shu Xian/Zheng Yu, dicerai meskipun baru gemilang juara Australian Open 2022.
Nantinya di Indonesia Masters 2023, Zhang Shu Xian akan berpasangan dengan Liu Shengshu, sedangkan Zheng Yu akan berpasangan dengan Du Yue.
Kemudian ada pebulutangkis ganda putri China Xia Yu Ting yang sebelumnya berpasangan dengan Liu Xuan Xuan, juga tak luput dari pembongkaran.
Pada Malaysia Open 2023, Xia Yu Ting akan dipasangkan dengan Du Yue. Sementara di Indonesia Masters 2023, Xia Yu Ting akan berpasangan dengan pemain muda, Tan Ning.
Dalam sebuah wawancara, Zhang Jun selaku direktur CBA mengungkapkan segala alasan mengapa ganda putri China dirombak total pada 2023.
1. Alasan Perombakan Ganda Putri China
Melansir laman Sohu, Direktur Asosiasi Bulutangkis China (CBA), Zhang Jun, melakukan wawancara tentang alasan perombakan ganda pturi pada awal 2023.
Disebutkan bahwa perombakan ganda putri pada 2023 dimaksudkan untuk memberi kesempatan pemain muda mengikuti turnamen level atas.
Ganda putri muda seperti Tan Ning/Li Sheng Shu hingga Yijing/Luo Xu Min secara poin tidak mungkin akan lolos kualifikasi Indonesia Masters 2023.
Oleh karena itu diputuskan untuk membiarkan pebulutangkis senior membimbing mereka dalam mengarungi turnamen, seperti yang dialami Zhang Shu Xian/Zheng Yu.
“Saya berharap dapat memanfaatkan potensi ganda putri yang ada melalui pembongkaran dan reorganisasi, serta berupaya melakukan terobosan,” ucap Zhang Jun melansir Sohu.
Sebenarnya jika menganalisis kekuatan ganda putri China, pada tahun 2022, kecuali Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang meraih tujuh gelar juara, pasangan lain belum terlalu memuaskan.
Bahkan meskipun Zhang Shu Xian/Zheng Yu memenangkan gelar juara di Australian Open 2022 lalu, namun mereka dinilai masih memiliki sejumlah kelemahan.
Dari sudut pandang ini, pebulutangkis muda rival Indonesia, Tan Ning/Liu Shengshu hingga Li Yi Jing/Luo Xu Min memiliki potensi besar tampil di Olimpiade Los Angeles 2028.
engejar Olimpiade Paris 2024. Apalagi CBA tahun ini telah kedatangan legenda ganda putra, China, sebagai bagian dari staff ahli ganda putri.
Dengan segala terobosoan yang direncanakan, tentu ini akan jadi sinyal bahaya bagi negara lain termasuk Indonesia agar tidak mau kalah saing.