Koleksi Gelar BWF World Tour Ungguli Indonesia, Nasib Tunggal Putra China Masih Miris
FOOTBALL265.COM – China mengoleksi gelar lebih banyak dari Indonesia dalam empat turnamen pertama 2023. Namun, nasib tunggal putra mereka masih terbilang mengenaskan.
BWF baru saja merampungkan turnamen World Tour Super 300 Thailand Masters 2023, dengan China memenangi gelar di sektor tunggal putri dan ganda campuran.
Termasuk gelar di Malaysia Open, India Open dan Indonesia Masters, China secara keseluruhan telah memenangi total tujuh gelar juara BWF World Tour.
Torehan China ini lebih banyak dari yang dikantongi Indonesia di empat turnaman yang sama, di mana Jonatan Christie cs. baru mengoleksi empat gelar juara.
Ganda putra no. 1 dunia, Fajar Alfian/Rian Ardianto meraih gelar di Malaysia Open, namun tim Merah Putih harus pulang tanpa satu pun gelar di India Open.
Di Indonesia Masters, Indonesia berhasil meraup dua gelar lewat tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, menariknya Leo/Daniel juga juara Thailand Masters.
Kembali ke China, dari tujuh gelar juara yang diraih sebulan terakhir, tiga datang dari ganda campuran, dua dari ganda putri, 1 dari ganda putra, dan 1 dari tunggal putri.
Mirisnya, China masih belum bisa membawa pulang gelar juara dari tunggal putra. Padahal, sektor ini dulunya selalu rajin mempersembahkan gelar juara.
Dalam empat turnamen terakhir, semua pemain tunggal putra China yang ambil bagian gagal menembus final. Media di China, Sohu, menilai bahwa ini jadi kekuranga terbesar negaranya.
“Dalam 4 turnamen, tunggal putra menjadi satu-satunya sektor tanpa gelar juara di China, dan tidak ada satupun yang masuk final, ini menjadi kekurangan terbesar tim,” tulis Sohu.
Lantas, seberapa jauh pencapaian tunggal putra China yang diperkuat Shi Yuqi hingga Li Shi Feng?
1. Shi Yuqi Mampu Bangkit?
Dimulai dari Malaysia Open 2023, China menurunkan lima pemain tunggal terbaiknya. Namun hanya Zhao Junpeng yang berhasil lolos ke babak kedua usai mengalahkan rekan senegaranya, Lu Guangzu.
Sayangnya, Zhao Jun Peng sendiri juga terhenti di babak 16 besar usai dikalahkan pemain Singapura, Loh Kean Yew.
Beralih ke India Open, China meraih hasil terbaik melalui Li Shifeng yang mampu mencapai perempat final. Namun, Li Shifeng harus kandas setelah dikalahkan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Indonesia Masters 2023 jadi turnamen berikutnya yang diikuti China. Dari empat tunggal putra yang diturunkan, hanya Shi Yuqi yang menunjukkan peningkatan performa.
Mantan tunggal putra nomor 2 dunia yang kini tercecer di peringkat 19 dunia tersebut mampu mencapai semifinal ajang BWF Super 500.
Sayang, perjuangannya di Istora Senayan, Jakarta harus terhenti usai dikalahkan wakil tuan rumah, Jonatan Christie yang akhirnya berhasil keluar sebagai juara.
Terakhir di ajang Thailand Masters, dari dua pemain tunggal putra yang dikirim hanya Li Shifeng yang mampu pencapai semifinal sebelum akhirnya kandas oleh Ng Ka Long Agus (Hong Kong).
Sohu menggarisbawahi bahwa sektor tunggal putra masih menjadi PR terbesar bagi China, terutama untuk mengumpulkan poin ranking BWF dan BWF World Tour Finals 2023.
Tugas terbesar jelas dipikul oleh Shi Yuqi. Meski mampu mencapai semifinal Indonesia Masters, namun kebugaran fisiknya masih jauh dari harapan sehingga masih harus ditingkatkan.
“Awal musim 2023 yang tidak mulus, dan tim tunggal putra harus berlatih lebih serius setelah kembali ke China,” tulis Sohu.
“Februari dipakai untuk melakukan perbaikan yang ditargetkan, serta berusaha untuk meningkatkan daya juang dan mentalitas sata tur Eropa di bulan Maret,” pungkas media China ini.