Alarm PBSI! Liliyana Natsir dan Debby Susanto Kritik Pedas Ganda Campuran Indonesia
FOOTBALL265.COM – Legenda bulutangkis, Liliyana Natsir dan Debby Susanto melontarkan kritik pedas untuk ganda campuran Indonesia di Pelatnas PBSI.
Ganda campuran Pelatnas PBSI memang tengah menuai sorotan karena minim prestasi dalam berbagai turnamen bulutangkis.
Usai Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faisal/Gloria Widjaja terdepak dari Pelatnas PBSI, belum ada gebrakan di sektor ganda campuran.
Prestasi paling tinggi yang berhasil diraih sektor ganda campuran PBSI adalah gelar super 300 di Hylo Open yang dipersembahkan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil mencatatkan sejarah dengan lolos ke BWF World Tour Finals untuk pertama kalinya di sepanjang karier mereka.
Prestasi seret sektor ganda campuran Indonesia lantas menuai sorotan dari legenda bulutangkis Liliyana Natsir dan Debby Susanto sebagaimana unggahan video di Youtube Jebreet Media.
“Levelnya Rinov/Pitha belum konsisten, belum bisa menentukan levelnya, mereka bisa menang dengan lawan bagus tapi bisa kalah dengan lawan yang lebih di bawah,” ungkap Liliyana Natsir.
Hal serupa turut diungkapkan rekan seperjuangan Liliyana Natsir, Debby Susanto yang menyoroti performa Rehan/Lisa serta Dejan Ferdinansyah.
“Power Rehan/Lisa masih sangat kurang cerdik, pukulan Dejan juga monoton,” kata Debby Susanto.
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang menjadi andalan Pelatnas PBSI memiliki start kurang baik pada musim 2023.
1. Alarm Bagi PBSI
Ganda campuran serta ganda putra sebenarnya selalu menjadi andalan Pelatnas PBSI dalam berbagai turnamen bulutangkis.
Namun, saat ini ganda putra yang masih konsisten. Dalam empat turnamen awal musim 2023, tiga gelar berhasil disabet tim asuhan Herry IP itu.
Sementara ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati masih stagnan serta paling jauh melaju hingga babak 16 besar saja.
Hal ini turut menjadi catatan bagi Pelatnas PBSI, apalagi usai Nova Widianto menyeberang ke Malaysia, sektor ganda campuran seperti kehilangan arah dalam beberapa turnamen.
Padahal, ganda campuran pernah menjadi tulang punggung. Seperti pada zaman Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir hingga Praveen Jordan/Debby Susanto.
Liliyana Natsir sendiri dikenal sebagai ratu ganda campuran Indonesia yang telah menorehkan banyak prestasi seperti medali emas Olimpiade hingga menyabet Juara Dunia.
Sementara Debby Susanto turut menjadi andalan dengan menyabet banyak prestasi sepeti juara All England, medali emas SEA Games hingga medali perunggu Asian Games.
Namun, regenerasi Liliyana Natsir hingga Debby Susanto masih jalan di tempat. Belum ada ganda campuran PBSI yang tampil gemilang dalam beberapa turnamen.
Terakhir ada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang mampu tembus peringkat lima besar, serta menjuarai berbagai turnamen dari All England hingga French Open.
Namun, baik Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari masih belum menunjukkan tren positif dalam berbagai turnamen.
Sumber: Jebreet Media