World Badminton Day Jatuh pada 5 Juli, Intip Asal Usul Hari Bulutangkis Sedunia
FOOTBALL265.COM - Intip asal-usul hari bulutangkis sedunia yang jatuh pada hari ini, Rabu (5/7/23). Ternyata sejarahnya memiliki keterkaitan dengan Indonesia.
Bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang digandrungi masyarakat Indonesia karena sering mengharumkan nama Tanah Air di berbagai ajang internasional.
Maka dari itu, hari bulutangkis sedunia atau World Badminton Day yang jatuh pada 5 Juli yang turut menjadi tanggal berdirinya International Badminton Federation (IBF).
International Badminton Federation sendiri menjadi cikal bakal berdirinya induk organisasi Badminton World Federation atau Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Sementara itu, bagiamana sebetulnya sejarah dari bulutangkis itu sendiri? Mari mengulas asal usul cabang olahraga tepok bulu ini yang menjadi andalan Indonesia.
Bulutangkis merupakan olahraga yang dimainkan dengan kok dan raket yang berkembang di Mesir sekitar 2000 tahun lalu dan turut menjalar ke India dan China.
Olahraga ini semakin berkembang di Eropa setelah invasi Inggris ke beberapa negara di Asia dan banyak dimainkan oleh anak-anak di negara berjuluk The Black Country itu.
Bulutangkis semakin berkembang di negara Asia lainnya ketika Inggris menginvasi beberapa negara pada masa Perang Dunia II. Salah satunya adalah Jepang.
Karena semakin berkemang di negara-negara Asia, Inggris akhirnya menggelar kompetisi dan mengubah nama menjadi badminton karena digelar di gedung yang bernama Badminton House.
Memperingati hari bulutangkis sedunia, olahraga tepok bulu ini telah dimainkan oleh banyak negara bahkan turut serta memeriahkan beberapa ajang seperti Olimpiade serta telah berdiri organisasi BWF.
1. Sejarah Bulutangkis di Indonesia
Sepertidiketahui, Indonesia memiliki ikatan yang kuat dengan bulutangkis karena olahraga ini paling banyak memberikan prestasi mentereng.
Bulutangkis sendiri menjadi cabang olahraga andalan Indonesia di Olimpiade karena sering menyumbangkan banyak medali termasuk emas.
Memperingati hari bulutangkis sedunia, mari mengulas sejenak kedatangan olahraga kebanggaan Indonesia ini dari awal kedatangannya.
Bulutangkis di Indonesia sendiri dibawa oleh Inggris yang datang ke Indonesia pada periode 1500-an ketika Francis Drake dan Thomas Cavendish datang mencari rempah-rempah.
Tentara-tentara Inggris lantas memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat pribumi dan menjadi permainan oleh banyak anak-anak kala itu.
Semakin dicintai oleh masyarakat Indonesia, kompetisi-kompetisi mulai muncul dan akhirnya mengilhami pembentukan organisasi resmi.
Para tokoh bulutangkis Indonesia kala itu resmi membentuk organisasi pertama melalui kongres yakni Persatuan Olahraga Indonesia (PORI).
Dinilai tak fokus ke satu cabang olahraga, para tokoh tersebut lantas mendirikan induk organisasi bulutangkis Indonesia yakni PBSI pada 5 Mei 1951.
Hingga saat ini, PBSI yang berdiri lebih dari 70 tahun itu telah tersebar di beberapa titik wilayah Indonesia guna mencari bibit-bibit unggul.
Perkembangan olahraga ini semakin meningkat drastis. Bahkan, Indonesia menjadi negara teratas di dunia yang memiliki antusias tinggi menggemari olahraga bulutangkis.
2. Cabor Paling Berprestasi di Indonesia
Bulutangkis dikenal sebagai salah satu cabang olahraga kegemaran masyarakat Indonesia yang telah mengoleksi banyak prestasi luar biasa.
Pada kompetisi olahraga terbesar di dunia yakni Olimpiade, bulutangkis selalu mengharumkan nama Indonesia dengan sering mempersembahkan medali.
Di ajang Olimpiade Tokyo 2020, sektor ganda putri melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas usai mengalahkan wakil China, Chen Qinchen/Jia Yifan.
Dengan catatan ini, Indonesia bersama China menjadi satu-satunya negara yang berhasil menyabet emas di lima sektor dalam sejarah Olimpiade.
Sebelumnya, dari sektor tunggal putri ada Susy Susanti yang berhasil menyabet emas Olimpiade 1992 dan hingga saat ini belum ada peraih emas di sektor tersebut.
Sementara di tunggal putra, ada Alan Budikusuma hingga Taufik Hidayat yang berhasil membanggakan Indonesia dengan menyabet medali emas Olimpiade.
Ganda putra sendiri menjadi sektor tersukses di Olimpiade dengan banyak wakil berhasil meraih medali. Salah satunya adalah Markis Kido/Hendra Setiawan di Beijing 2008.
Terakhir ada ganda campuran yang turut menjadi tulang punggung Indonesia. Terakhir ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang sukses menyabet emas Olimpiade Rio 2016.