Skandal Heboh Bulutangkis: Lakshya Sen, Mimpi Buruk Indonesia di Thomas Cup yang Palsukan Umur
FOOTBALL265.COM – Tunggal putra India, Lakshya Sen yang menjadi mimpi buruk Indonesia di Piala Thomas 2022 pernah membuat heboh karena skandal pemalsuan umur.
Lakshya Sen merupakan salah satu tunggal putra muda yang diwaspadai oleh para seniornya, karena kerap memberikan kejutan.
Ia menjadi salah satu tulang punggung India dalam mencetak prestasi, salah satunya ialah menjadi pahlawan saat mengalahkan Indonesia dengan skor telak 3-0 di Piala Thomas 2022.
Selain itu dirinya juga merupakan peraih medali emas di ajang Commonwealth Games 2022 dan jawara Canada Open 2023 lalu, serta prestasi membanggakan lainnya.
Lakshya Sen juga beberapa kali mampu membuktikan kualitasnya dengan menantang sejumlah tunggal putra senior seperti Anthony Sinisuka Ginting.
Namun dibalik statusnya sebagai bocil kematian di nomor tunggal putra, dirinya sempat tersandung skandal pemalsuan umur.
Melansir dari The Indian Express, tuduhan ini bermula dari Nagaraja MG yang menjalankan Akademi Bulutangkis di Bengaluru menuduh Lakshya Sen telah memalsukan usianya.
Saat itu Nagaraja mengklaim bahwa Vimal Kumar, selaku sang pelatih yang melatih di Akademi Padukone telah bekerja sama dengan dengan orang tua Sen.
Mereka dianggap telah bekerja sama untuk memalsukan akta kelahiran pada tahun 2010 agar dia dapat berpartisipasi dalam sejumlah turnamen.
Keluarga Lakshya Sen diduga memundurkan tahun kelahirannya agar bisa tampil di sejumlah turnamen yang dibatasi usia.
1. Keluarga Lakshya Sen Diperiksa Polisi
Nagaraja MG lebih lanjut mengklaim bahwa Lakshya Sen sejatinya lahir di tahun 1998, namun ia memalsukannya menjadi dua tahun lebih muda yaitu 2001.
Hingga saat ini pun publik mengetahui bahwa Lakshya Sen lahir pada 16 Agustus 2001 di India. Padahal menurut Nagaraja informasi tersebut tak benar.
Alhasil Nagaraja melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian setempat dan langsung menyelidiki kasus tersebut.
Polisi melakukan pemeriksaan kepada Lakshya Sen, Vimal Kumar serta ayah sang pemain, Dhirendra Sen, sang ibu yakni Nirmala Sen dan saudara laki-lakinya Chirag Sen atas tuduhan tersebut.
Pihak Lakshya Sen saat itu diperiksa polisi sesuai dengan aturan IPC Bagian 420 (kecurangan), 468 (pemalsuan untuk tujuan kecurangan) dan 471 (menggunakan catatan palsu sebagai asli).
Namun Vimal Kumar selaku sang pelatih sempat buka suara dan tidak tahu menahu soal skandal pemalsuan umur tersebut.
“Saya bahkan tidak tahu tuduhan ini. Saya tidak memiliki peran apa pun dalam hal ini. Lakshya datang ke akademi dan saya melatihnya dari tahun 2010, sama seperti anak lainnya,” kata Vimal Kumar.
“Saya telah mendengar bahwa orang tua melontarkan tuduhan untuk memfitnah citra akademi dan saya. Tapi itu tidak mengganggu kami sama sekali,” tambahnya, dilansir dari The Indian Express.
Sementara itu, Lakshya Sen saat ini mencoba mengembalikan performa apiknya dan kini berada di peringkat ke-11 dalam ranking BWF.