3 Konspirasi di Balik Mutasi Herry IP ke Ganda Campuran PBSI, Kevin/Marcus Terseret
FOOTBALL265.COM - Terdapat sejumlah teori konspirasi soal kepindahan Herry IP yang kini menjadi pelatih ganda campuran di Pelatnas PBSI. Nama Kevin Sanjaya/Marcus Gideon ikut terseret.
Belakangan ini masih ramai seputar kabar hengkangnya Herry IP dari pelatih ganda putra kini melatih ganda campuran Pelatnas PBSI.
Hal ini diumumkan langsung oleh PBSI melalui akun media sosial resminya pada 1 September lalu, di mana Herry IP juga menyanggupi amanat tersebut.
“PP PBSI resmi menunjuk Herry Iman Pierngadi untuk menangani sektor ganda campuran utama Pelatnas Cipayung sebagai kepala pelatih. Penunjukkan ini pun sudah disanggupi Herry yang akrab dengan julukan "Naga Api" itu.
Setelah ini, Herry akan langsung membuat program pelatihan termasuk memutuskan siapa yang akan mendampinginya sebagai asisten pelatih.
Herry yang sudah sangat berpengalaman diharapkan bisa membagi ilmunya di ganda campuran agar Rehan/Lisa dan kawan-kawan mampu kembali berprestasi,” tulis pernyataan PBSI.
Namun penunjukkan Herry IP juga diwarnai beragam reaksi dari Badminton Lovers, ada yang mempertanyakan keputusan PBSI, ada juga yang memberikan dukungan.
Tak hanya itu, muncul juga sejumlah alasan maupun konspirasi mengapa Herry IP mau melatih di nomor ganda campuran.
Sejumlah konspirasi yang muncul di benak Badminton Lovers belakangan turut menyeret nama Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Untuk lebih lengkapnya, berikut sejumlah konspirasi soal kepindahan Herry IP yang kini melatih ganda campuran Pelatnas PBSI, yang turut menyeret nama Kevin/Marcus.
1. Konspirasi di Balik Mutasi Herry IP
1. Jeblok di Ganda Putra
Sejumlah netizen beranggapan bahwa sejatinya kepindahan Herry IP tidak sepenuhnya murni untuk mendongkrak nomor ganda campuran Indonesia.
Ada yang menilai bahwa PBSI tengah mencoba menyelamatkan Herry IP karena sudah dianggap jeblok di nomor ganda putra.
Ya, ganda putra Indonesia saat ini tengah inkonsistensi performa, khususnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto selaku ganda putra peringkat 1 dunia.
Sedangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tidak konsisten karena terus dimakan usia. Sementara Kevin Sanjaya/Marcus Gideon tengah diterpa cedera dan dianggap sudah tak memiliki chemistry.
Lalu tiga pasangan muda yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan memiliki masalahnya masing-masing dan belum bisa teratasi.
2. Agar Kevin Sanjaya Lebih Nyaman
Diketahui, Kevin Sanjaya dan Herry IP sempat kisruh pada September 2022, bermula dari keterangan sang pelatih bahwa anak didiknya sudah tidak datang dalam sesi latihan.
Herry IP sempat menghubunginya namun tidak mendapatkan respons, sehingga menutup kesempatan untuk Kevin Sanjaya.
Di sisi lain, Kevin Sanjaya mengaku bahwa dirinya tak terima soal Herry IP mengkritiknya lewat media. Ia juga mengaku merasa dianak-tirikan dan sempat diminta mengalah saat bertanding pada 2016 silam.
Namun bola panas tersebut akhirnya selesai setelah Kevin Sanjaya dan Herry IP akhirnya sepakat untuk berdamai pada akhir September tahun lalu.
Meski sudah berdamai, beberapa Badminton Lovers masih merasa bahwa kisruh tersebut memberikan dampak jangka panjang.
3. Taktik Herry IP Sudah Terbaca Musuh
Selain itu banyak juga yang berpendapat bahwa hengkangnya Herry IP ke ganda campuran untuk penyegaran dua sektor tersebut.
Sektor ganda putra dianggap sudah cukup jika hanya ditangani oleh Aryono Miranat, sehingga Herry IP beralih ke ganda campuran.
Tak sampai di situ, taktik ganda putra selama di bawah naungan Coach Naga Api sudah terbaca oleh para rival sehingga mau tak mau butuh penyegaran baru.
Sedangkan Herry IP dianggap bisa mendongkrak sektor ganda campuran PBSI lewat segudang pengalaman yang dimilikinya.