Miris! Isyana/Rinjani Rengkuh Juara di Malaysia, PBSI Larang Main di Negeri Sendiri
FOOTBALL265.COM - Pasangan ganda putri jebolan PB Djarum, Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine sukses merengkuh titel juara Malaysia International Series 2023.
Pada pertandingan yang dihelat di Sabah, pasangan ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine lolos ke babak final dan menghadapi lawan asal Thailand.
Babak final pun dihelat pada hari Minggu (08/10/23) siang. Duet Isyana/Rinjani sukses menaklukkan pasangan Supamart Mingchua/Pattaraporn Rungruengpramong dua set saja.
Meski Supamart/Pattaraporn merupakan ganda putri unggulan satu dalam turnamen Malaysia International Series, tetapi Isyana/Rinjani bisa menang straight 23-21 21-15.
Faktanya, kesuksesan Isyana/Rinjani tak lepas dari peran PB Djarum yang mengirim mereka dengan biaya mandiri ke Malaysia International Series.
Kehadiran Isyana/Rinjani di Negeri Jiran tidak berada di bawah naungan PBSI selaku induk olahraga bulutangkis Tanah Air.
Malang bagi Isyana/Rinjani, meskipun mereka baru saja mengukir tinta emas untuk cabor bulutangkis Indonesia, mereka belum bisa bermain di Indonesia International Challenge.
Dalam waktu dekat, PBSI akan menggelar Indonesia International Challenge 2023 di Surabaya, Jawa Timur, pada 17-22 Oktober nanti.
Berdasarkan aturan PBSI terkait ranking pemain, pasangan ganda putri asal PB Djarum, Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine belum bisa berlaga di turnamen tersebut.
1. Aturan 'Aneh' PBSI Sulitkan Pemain
Pasangan ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine sebenarnya sudah mendaftarkan diri untuk ajang Indonesia International Challenge 2023 di Surabaya.
Namun, PBSI hanya memasukkan sembilan pasangan ganda putri ke daftar Main and Qualifications (M&Q) turnamen Indonesia International Challenge 2023, Oktober nanti.
Dari daftar 9 pasangan ganda putri yang masuk, tidak ada nama Isyana/Rinjani. Ini adalah aturan yang cukup aneh dan sudah banyak diprotes oleh Badminton Lovers.
Sejauh ini PBSI baru merilis 19 peserta dari sektor ganda putri, padahal ajang Indonesia International Challenge bisa menggunakan format 32 besar.
PBSI sendiri menetapkan aturan jika hanya pemain peringkat 200 besar yang bisa tampil di Indonesia International Challenge 2023.
Selain itu, jika ada turnamen di luar negeri, pemain juga sulit dapatkan rekomendasi dari PBSI jika rankingnya belum memenuhi patokan yang dibuat oleh federasi nasional.
Khususnya di IIC 2023 nanti, PBSI memilih untuk tidak memasukkan pemain dari klub bulutangkis untuk mengisi slot-slot yang masih kosong.
Padahal, pemain memerlukan jam terbang untuk mencapai ranking yang ditargetkan PBSI. Contohnya Isyana/Rinjani yang baru saja meraih prestasi di Malaysia.
Sejauh ini, PBSI baru mengesahkan 32 peserta Indonesia International Challenge 2023 dari sektor tunggal putra, dan ada 26 peserta saja dari sektor tunggal putri.
Sementara sektor ganda putra baru terdaftar 24 peserta, sektor ganda putri 19 peserta, dan sektor ganda campuran 19 peserta. Masih ada banyak slot bagi pemain lokal, andai PBSI mau melonggarkan aturan mengenai ranking.