Termasuk Selebrasi, Peraturan BWF yang Wajib Diketahui oleh Pemain Bulutangkis
FOOTBALL265.COM – Deretan peraturan BWF yang wajib diketahui pemain bulutangkis, di mana salah satunya adalah aturan terkait dengan selebrasi.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memiliki banyak aturan tersendiri terkait dengan tata krama pebulutangkis yang berlaga di lapangan.
Salah satunya terkait dengan selebrasi, di mana banyak pemain yang dianggap berlebihan melakukan selebrasi ketika memenangkan suatu pertandingan atau mendapat poin.
Sebut saja seperti mantan pemain China, Li Junhui yang membuka baju ketika berhasil mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Piala Thomas 2018.
Lalu, ada Kevin Sanjaya yang pernah melakukan selebrasi berlebihan ketika melawan pasangan Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong di India Open 2016.
Ya, hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan pemain bulutangkis terkait dengan beberapa peraturan BWF, terutama terkait kode etik di lapangan.
Oleh sebab itu, INDOSPORT mencoba merangkum beberapa peraturan BWF yang wajib diketahui pebulutangkis. Berikut ulasannya.
Entri ke Turnamen
Terkait dengan mengikuti turnamen bulutangkis, BWF rupanya menerapkan aturan yang cukup ketat untuk semua pebulutangkis yang bertanding.
Salah satunya adalah pemain boleh yang bermain di babak kualifikasi atau babak utama yang memutuskan mundur harus menyertakan alasan yang jelas.
Pemain yang mundur tersebut harus dengan alasan yang jelas seperti cedera, sakit atau dengan alasan yang bisa diterima oleh BWF.
Selain itu, pebulutangkis yang memutuskan absen karena alasan tersebut di sebuah turnamen dilarang untuk mengikuti turnamen lainnya.
Lalu, peraturan lainnya adalah tidak menghalangi pemain lain untuk menghadiri suatu turnamen. Pemain juga wajib menghadiri pengambilan sampe anti-doping, memenuhi kewajiban media dan sponsorship serta menghadiri seremoni penyerahan hadiah.
1. Menjadi Pemain yang Teladan di Lapangan
Aturan yang tentunya harus dipahami dengan seksama oleh pebulu tangkis adalah menjadi pemain yang teladan ketika bertanding di lapangan.
Sikap dan tata krama pemain harus benar-benar diperhatikan. Mengingat pertandingan disiarkan secara langsung di seluruh dunia.
Jika pemain dianggap tak menerapkan peraturan ini, tentu nama cabang olahraga bulutangkis dan BWF sebagai induk organisasi bisa tercoreng dan bisa saja mendapat sanksi dari Komite Olimpiade International (IOC).
Salah satunya adalah pemain tidak datang terlambat di sebuah pertandingan sehingga pebulu tangkis tersebut bisa saja dikenai sanksi oleh BWF.
Lalu, bersikap tidak terhormat dan sportif dengan pemain lain, wasit hingga suporter di turnamen di bawah BWF, hal ini juga bisa dikenai sanksi.
Peraturan selanjutnya adalah mematuhi formalitas sebelum dan sesudah bertanding seperti berterima kasih dengan wasit dan berjabat tangan dengan pemain.
Mematuhi ketentuan masuk di setiap turnamen yang berhubungan dengan peraturan sponsorship sesuai dengan 20 hingga 24 peraturan yang berlaku.
Perilaku yang Bertentangan dengan Integritas Olahraga
Setiap pemain memiliki kewajiban untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan keutuhan permainan bulutangkis.
Pemain yang melakukan pelanggaran tersebut bisa mendapat hukuman yang berat yakni dijerat undang-udang yang berlaku di negara penyelenggara turnamen.
Hukumannya bisa mencakup hukuman penjara jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan intergitas permaian bulutangkis.
Selain itu, pemain yang berperilaku merusak intergitas olahraga tentu dianggap turut merusak reputasi olahraga bulutangkis dan bisa dikenakan hukuman.
Beberapa pelanggaran tersebut bisa saja mencakup seperti pencurian, tindakan pidana yang menggangu ketenangan masyarakat sekitar hingga pembunuhan.
Potensi pelanggaran kode etik tersebut bakal diselidiki dan diadili dengan prinsip dan prosedur yang telah ditetapkan oleh BWF.