Membuka pertandingan UBL langsung menggebrak pertahanan Airlangga. Alhasil laga baru berjalan tiga menit, A. Afandi langsung membawa UBL unggul 1-0.
Namun Ainur Rofig mampu membalas gol saat pertandingan memasuki menit ke-17. Skor imbang 1-1 menutup jalannya babak pertama.
Memasuki babak kedua, UNAIR berbalik unggul di menit ke-27 setelah Daniar Gatar menggetarkan gawang UBL. Tujuh menit berselang, Airlangga semakin di atas angin setelah Agung Pamuji menambah keunggulan bagi UNAIR menjadi 3-1.
Tertinggal dua gol, UBL merespon di menit ke-36 melalui Agung Pamuji yang memperkecil ketertinggalan untuk UBL menjadi 3-2. Dan dewi fortuna sepertinya menghampiri tim UBL setelah Umar Kayam Siswanto menyamakan kedudukan menjelang akhir pertandingan.
Hingga wasit meniup peluit akhir, skor imbang 3-3 tetap bertahan yang terpaksa dilanjutkan pada babak tambahan waktu.
Pada extra time inilah tensi ketegangan terlihat dari kedua tim, walaupun Tim UBL berusaha untuk tetap tenang sementara tim UNAIR terlihat melakukan serangan cepat.
UBL yang bermain dengan dukungan penuh suporter akhirnya mampu menambah dua gol lewat kaki Karami Baifas di menit 45 dan 47. UNAIR mencoba tidak panik dengan gol buah kaki dari Tommy Arif pada menit 49.
Namun, Tim UBL merpertegas kemenangan berkat tendangan dari Agung Pamuji. Hingga akhir pertandingan, skor 6-4 bertahan untuk memastikan UBL melaju ke final Liga Mahasiswa (LIMA).
Seusai pertandingan, Pelatih UBL Harry, mengakui timnya tenang dan patuh pada taktik yang telah dipersiapkan sebelumnya sehingga dapat membuahkan kemenangan.
Ditanya tentang persiapan Tim UBL pada pertandingan final nanti, Harry mengatakan tidak ada persiapan khusus karena seluruhnya telah dipersiapkan dari 3 bulan latihan sebelumnya.
Kapten dari Tim UNAIR sendiri saat ditemui mengaku senang dengan hasil pertandingan hari ini walaupun belum bisa memenangkan pertandingan. Ia mengakui pertandingan sangat seru, baik dari Strategi dan taktik serta Jual-Beli serangan yang terjadi di lapangan.