Jimmy Suparno tiba di Arema pada bursa transfer paruh musim lalu. Eks pemain Persegres Gresik United yang biasa berposisi sebagai striker itu, diplot tim pelatih Singo Edan sebagai bek sayap.
Praktis, kehadiran Jimmy makin menambah sengit persaingan memperebutkan satu posisi lini pertahanan Arema.
Dalam kantong skuad asuhan duet pelatih Suharno dan Joko Susilo itu masih ada pemain-pemain bertahan seperti Thierry Gathuessi, Purwaka Yudhi, Victor Igbonefo, Benny Wahyudi, Johan Afarizi, Gilang Ginarsa, dan Munhar.
Arema akan melanjutkan kiprah di Liga Super Indonesia (ISL) dengan bertandang ke markas Barito Putera, Stadion Demang Lehmang, Martapura pada Sabtu (09/8/14).
Banyaknya pilihan itu tentu memudahkan Suharno dan Joko untuk meramu skuad terbaik. Siapa yang tampil buruk akan serta-merta terdepak dari tim utama.
Namun, hal itu tak mengkhawatirkan bek asing Arema, Thierry
Gathuessi. "Ya enggak apa-apa, kamu tahu semua pemain di sini ini bagus," ucap pria kelahiran Kamerun itu ketika ditemui INDOSPORT, Rabu kemarin.
Gathuessi memang selalu dipercaya tim pelatih Arema untuk mengisi posisi bek tengah. Dia telah tampil dalam tim utama Singo Edan dalam 15 pertandingan liga Arema. Konsistensi dan kapasitas Gathuessi tak diragukan, menilik dari performannya yang telah tampil sepanjang 1.332 menit. "Kalau coach mau saya main saya siap," tandas dia.
Keunggulan Gathuessi adalah kepiawaiannya menempati beberapa posisi lini belakang. Pemilik nomor kostum 6 itu fasih bermain sebagai bek sayap kanan dan bek tengah.
Gathuessi yang memegang paspor Prancis itu juga pintar menjaga kondisi kebugaran. Dia sama sekali belum pernah dihantam badai cedera selama memperkuat Arema.
"Ada yang cedera, ada yang sakit, ada banyak. Tapi, thank you, God, saya tidak cedera dan saya baik," pungkas Thierry Gathuessi.