Menurut Imam, semua pihak yang terkait harusnya melakukan koordinasi untuk menyiasati cara mengantisipasi kegagalan SUGBK menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pra Piala Asia U-23.
"Saya kira ini persoalan komunikasi dan teknis yang mestinya bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Karena kalau ditanyakan mengenai kapan promotor One Direction melakukan kontrak ternyata sudah cukup lama," ujar Imam saat ditemui wartawan termasuk INDOSPORT di kantornya.
"Seandainya kedua pihak sama-sama memahami dan kedua belah pihak melakukan komunikasi dengan baik, pasti ada antisipasinya," harap dia.
Selain itu, Imam juga meminta jaminan kepada pihak pengelola dan promotor konser untuk menjaga fasilitas lapangan, agar masih tetap layak menggelar pertandingan Pra Piala Asia U-23.
"Saya juga meminta jaminan kepada pihak pengelola dan promotor agar dalam waktu dua hari itu bisa ready dipakai untuk sepakbola," lanjut politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Lebih jauh Imam berpesan kepada PSSI untuk lebih serius ketika menggarap even internasional yang membawa nama negara. Hal itu karena otoritas tertinggi sepakbola tanah air terkesan menyepelekan masalah ketika sudah mengetahui jika lapangan akan dipakai konser dua hari jelang pertandingan.
"Menurut saya kalau menyangkut gawe negara atau nasional seharusnya jauh hari sudah ada persiapan dengan baik. Ini kan terkait dengan kebanggan nasional, ini menjadi pelajaran penting agar tidak menyepelekan masalah," tegas dia.
1.1K
Terkait Polemik Konser One-Direction, Ini Komentar Menpora
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT